KMP Dharma Rucitra III nyaris terbalik pada Jumat (12/6) malam. (BP/Istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Nyaris tenggelamnya Kapal KMP Dharma Rucitra III di Dermaga II Pelabuhan Padangbai, membuat seluruh penumpang yang ada di dalam kapal histeris. Tak sedikit penumpang yang paniknya berlebihan memilih nekat untuk melompat dari atas kapal dan berenang ke pinggir dermaga.

Sedangkan sebagian penumpang memilih tetap berada di atas kapal sembari menunggu bantuan evakuasi dari petugas. Seperti penuturan seorang sopir, Jamal.

Ia mengakui, kalau sebelum kapal miring dan nyaris tenggelam dirinya berada di lantai tiga kapal bersama sopir yang lainnya. Kapal mulai terasa miring sekitar 500 meter dari dermaga. “Sebelum kejadian dermaga memang sudah kelihatan dari atas kapal,” ucapnya.

Baca juga:  Karangasem Diguncang Tujuh Kali Gempa

Jamal menambahkan, setelah kapal makin menndekat ke dermaga II, kapal makin miring. Melihat kondisi itu, dirinya langsung membangunkan sopir yang lainnnya agar naik ke lantai atas untuk menyelamatkan diri. “Kebetulan saya di lantai tiga bersama empat sopir truk yang lain. Sedangkan sopir yang lainnya ada di lantai paling atas. Kita panik dan langsung berlari naik menuju lantai atas untuk menyelamatlan diri agar tak terjebak di lantai bawah. Karena yang masuk tingginya sudah sepinggang ke dalam kapal,” ucapnya.

Baca juga:  Antisipasi Warga Ngungsi, KPU Rancang Lokasi Mitigasi TPS di KRB

Menurutnya, bahkan ada beberapa penumpang yang paniknya berlebihan nekat melompat ke laut untuk menyelamatlan diri karena takut kapal akan tenggelam. “Pokoknya semua panik. Yang paniknya berlebihan memilih meloncat. Tapi penumpang yang lainnya menyelamatkan diri menuju bagian kapal yang tinggi,” katanya.

Dia mengaku, sebelum kejadian, tidak ada pemberitahuan kalau kapal miring dari ABK. “Tak ada informasi apa dari ABK. Mungkin nahkoda memprediksi kapal akan mampu sandar. Makanya tak ada informasi,” jelas Jamal yang ke Bali untuk mengangkut logistik jagung.

Baca juga:  Taman Air Tirta Gangga

Sopir lain Andrian, menjelaskan, saat kejadian dirinya sedang tidur. Ketika terbangun, kapal sudah dalam keadaan miring. “Saya tak mikir apa-apa. Karena di kapal semuanya sudah panik. Saya langsung terjun dari kapal dan dibantu petugas Basarnas,” tegasnya. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *