Dewa Made Indra. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Penularan COVID-19 di Bali karena transmisi lokal kian mengkhawatirkan. Jumlahnya kini melonjak seiring dengan adanya pertambahan kasus terkonfirmasi positif.

Dari total tambahan 20 orang pasien positif COVID-19, 17 diantaranya merupakan kasus transmisi lokal atau 85 persen dari jumlah kasus baru. “Kasus positif COVID-19 bertambah 20 orang, terdiri dari 1 orang WNA dan 19 orang WNI. Untuk WNI, 2 orang merupakan pekerja migran Indonesia dan 17 orang transmisi lokal,” ujar Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra dalam siaran pers, Kamis (4/6).

Baca juga:  Kembali, "BNI Berbagi" Salurkan 4.000 Paket Pangan untuk Masyarakat Bali

Menurut Dewa Indra, tambahan pasien transmisi lokal terbanyak ada di Denpasar sebanyak 9 orang. Kemudian Badung sebanyak 3 orang, Klungkung 2 orang.

Sedangkan di Tabanan, Gianyar dan Buleleng masing-masing 1 orang. Jumlah akumulatif pasien positif COVID-19 kini 510 orang. Dari jumlah itu, 236 orang diantaranya tertular karena transmisi lokal.

Kendati ada pertambahan kasus yang cukup signifikan, masih ada kabar baik dengan turut bertambahnya pasien sembuh. “Jumlah pasien yang telah sembuh bertambah 15 orang WNI,” jelasnya.

Baca juga:  Digadang-gadang Jadi Ketua DPD Golkar Bali, Ini Kata Sugawa Korry

Dewa Indra merinci, pasien yang sembuh terdiri dari 4 orang pekerja migran, 1 orang pelaku perjalanan dalam negeri dan 10 orang yang sebelumnya tertular karena transmisi lokal. Jika dirinci berdasarkan daerah, 8 orang dari Badung (seluruhnya pasien transmisi lokal yang sembuh), 3 orang dari Denpasar (seluruhnya pekerja migran), 2 orang dari Buleleng (1 transmisi lokal, 1 PPDN), dan 2 orang di Bangli (1 transmisi lokal, 1 pekerja migran). Jumlah akumulatif pasien yang sembuh kini menjadi 364 orang.

Baca juga:  DPRD Badung Kecewa, Internet Gratis Tak Berfungsi Maksimal

“Jumlah pasien yang meninggal 5 orang. Pasien positif dalam perawatan (kasus aktif, red) sebanyak 141 orang. Mereka berada di 8 rumah sakit, dan tempat karantina di Bapelkesmas, UPT RS Nyitdah dan BPK Pering,” tandasnya. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *