Sejumlah naker migran asal Denpasar menjalani karantina terpusat di rumah singgah. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Setiap daerah kini melakukan kebijakan karantina terhadap para naker migran. Tidak terkecuali Pemkot Denpasar.

Bahkan, untuk lokasi karantina, Pemkot sudah menyediakan delapan hotel yang ada di Denpasar. Sedangkan anggaran untuk biaya sewa hotel dan makan selama naker migran dikarantina, serta biaya lainnya diambilkan dari pos Belanja Tak Terduga (BTT). Besarannya mencapai Rp 15 miliar.

Kabag Humas Pemkot Denpasar I Dewa Gede Rai, Minggu (17/5), mengatakan, perkiraan naker migran yang akan menjalani karantina sebanyak 3.000 orang. Ini yang berasal dari Denpasar.

Baca juga:  Penambahan Kasus Positif COVID-19 di Bali Masih Terjadi

Bukan hanya naker migran, beberapa warga yang OTG dan ODP, juga dikarantina. Semua yang rawan untuk positif akan dikarantina. Di luar naker migran, ratusan orang juga sudah menjalani karantina.

Ada pula tenaga medis yang harus menjalani karantina. Ini jumlahnya juga cukup banyak. Seperti yang terjadi di Denpasar Selatan. Puluhan tenaga medis di sana harus menjalani isolasi juga.

Terkait besaran dana, Dewa Rai mengatakan semua itu disiapkan dalam DPA. Bila nanti dalam pelaksanaannya tidak semua terpakai, akan dikembalikan sebagai silpa.

Baca juga:  Kapal Pesiar Spektrum of The Seas Angkut Ratusan ABK Tiba

Jumlah ini, kata dia, juga termasuk biaya sewa hotel. Karena biaya sewa hotel tidak sama. Ada yang Rp 300 ribu per orang, ada pula yang Rp 500 ribu. “Ini kami nego sebelumnya. Karena harganya sangat rendah, bila dibandingkan harga normal,” kata Dewa Rai. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *