Achmad Yurianto. (BP/kmb)

DENPASAR, BALIPOST.com – Di tengah makin banyaknya pasien positif COVID-19 yang sembuh di Bali. Kasus terkonfirmasi yang baru masih terus bertambah.

Dari data yang ada pada Selasa (5/5), akumulatif kasus positif COVID-19 di Bali sebanyak 277 kasus. Artinya ada penambahan kasus baru sebanyak 6 pasien dari sebelumnya 271 kasus.

Jumlah kasus sembuh juga bertambah. Tapi cuma seorang. Kumulatif kasus positif COVID-19 sembuh di Bali saat ini mencapai 160 orang.

Yang meninggal tidak mengalami perubahan, 4 orang. Datanya, 2 WNI dan 2 WNA.

Dari catatan Bali Post, sejak Kamis (9/4), kasus positif terus bertambah. Pada Kamis (9/4), jumlah kasus bertambah sebanyak 14 pasien. Kemudian berlanjut pada Jumat (10/4) terjadi penambahan 12 kasus.

Pada Sabtu (11/4), jumlah kasus tambahan mengalami tren penurunan dengan jumlah 4 kasus. Pada Minggu (12/4), jumlah kasus bertambah lagi mencapai 2 orang. Pada Senin (13/4) terjadi lagi penambahan kasus sebanyak 5 pasien.

Sedangkan pada Selasa (14/4) dan Rabu (15/4) terjadi penambahan harian masing-masing mencapai 6 orang. Terakhir, pada Kamis (16/4), Bali mencatatkan jumlah kasus positif harian tertinggi sebanyak 15 kasus.

Baca juga:  Indonesia Masuk 10 Negara Terbaik Dikunjungi Versi Lonely Planet

Pada Jumat (17/4) tercatat ada penambahan 11 kasus. Sabtu (18/4) jumlah penambahan kasusnya sebanyak 7 pasien. Sementara Minggu (19/4) terjadi penambahan 4 kasus. Untuk Senin (20/4) tercatat kasus baru sebanyak 5 orang.

Sedangkan pada Selasa (21/4) jumlah kasus bertambah 10 kasus. Dan pada Rabu (22/4) terjadi penambahan 2 kasus. Sementara di Kamis (23/4) terjadi lonjakan kasus sebanyak 15 konfirmasi positif.

Untuk Jumat (24/4) penambahan kasus positif Bali mencapai 10 orang. Sedang pada Sabtu (25/4), jumlah penambahan kasus sebanyak 6 orang. Di Minggu (26/4) terjadi penambahan kasus sebanyak 3 orang.

Pada Senin (27/4), terjadi penambahan kasus sebanyak 7 warga positif COVID-19. Di Selasa (28/4) terjadi lonjakan signifikan, mencapai rekor baru penambahan harian kasus terkonfirmasi positif di Bali, yakni sebanyak 22 kasus.

Sedangkan pada Rabu (29/4), Bali tidak mengalami penambahan pasien positif. Bali kembali menambah kasus baru pada Kamis (30/4), sebanyak 7 orang.

Baca juga:  Tak Kunjung Cair, Tamsil dari Gubernur untuk Perbekel dan Perangkat Desa

Di Jumat (1/5), jumlah kasus di Bali bertambah 13 orang. Pada Sabtu (2/5), tercatat ada 2 kasus baru. Untuk Minggu (3/5), mencetak rekor baru lagi sebanyak 25 kasus. Sementara pada Senin (4/5), kasus bertambah sebanyak 7 orang.

Penambahan Kasus di Indonesia

Sementara itu, untuk Indonesia terjadi, Juru Bicara Pemerintah dalam Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, dalam video conference streamingnya, mengatakan penambahan kasus positif sebanyak 484 kasus sehingga kumulatif menjadi 12.071 kasus. Total spesimen yang sudah diperiksa mencapai 121 ribuan dari 88 ribuan orang.

Ia melanjutkan untuk yang sehat ada penambahan 243 pasien sembuh sehingga totalnya menjadi 2.197 sembuh. Kasus meninggal bertambah 8 orang sehingga total kasus menjadi 872 orang.

Yurianto mengatakan pemerintah sudah ada 89 laboratorium aktif bekerja, diantaranya 48 lab di berbagai RS rujukan, 15 Lab di perguruan tinggi, jejaring Kemenkes ada 18, laboratorium daerah sebanyak 5 unit, dan 3 lab yang ada di Direktorat Veteriner.

Baca juga:  Touring Bersama Skutik Besar Honda Forza250

Jumlah orang dalam pengawasan (ODP) sebanyak 239.226 orang. “Sebanyak 200 ribu orang sudah selesai dipantau dan dinyatakan sehat,” katanya.

Pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 26.408 orang. Seluruh provinsi di Indonesia sudah terdampak. Untuk kabupaten/kota sebanyak 335 sudah terdampak.

“Disiplin masyarakat penting agar pandemi ini bisa diselesaikan,” ujarnya.

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk pencegahan COVID-19. Yang pertama, adalah cuci tangan secara rutin dan rajin dengan menggunakan sabun dan air mengalir. Kemudian, diam di rumah. “Jangan mudik,” tegasnya.

Menggunakan masker saat keluar rumah. Jika harus keluar segera selesaikan masalah di luar rumah. Jangan menggunakan kendaraan umum yang penuh sesak.

“Oleh karena itu kuncinya adalah mencegah jangan sampai sakit. Bagaimana memutus rantai penyebaran agar yang lain tidak sampai sakit. Kita harus mensinergikan dari pusat, daerah, sampai RT/RW hingga ke rumah tangga,” ujarnya. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *