Wisatawan masih ada yang mengunjungi Pantai Kuta yang ditutup untuk umum. (BP/edi)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Meski akses keluar masuk Pantai Kuta telah ditutup oleh pihak desa adat, sejak Jumat (27/3), pada Minggu (29/3) sejumlah wisatawan masih ada yang datang ke pantai. Dari pantauan di lokasi, terlihat sejumlah wisatawan asyik berjemur dan berselancar.

Dikonfirmasi terkait kondisi di Pantai Kuta, Ketua Pengelola Pantai Desa Adat Kuta, Mangku Wayan Sirna membenarkan kondisi ini. Pihaknya mengatakan, memang masih banyak wisatawan yang datang.

Baca juga:  Bupati Giri Prasta Inginkan Pembangunan Desa Bersih Melayani

Bahkan kata dia, mereka terkesan membandel meski sudah diberi pemahaman. Dari wisatawan yang masih beraktifitas di pantai, kata dia, rata-rata mereka mengaku bosan diam di hotel. “Mereka ngotot untuk tetap masuk ke area pantai, dengan alasan bosan diam di hotel. Kalau sudah demikian, kami tentu tidak bisa berbuat banyak,” katanya.

Sementara, Bendesa Adat Kuta, Wayan Wasista mengatakan, meski sudah ditutup, memang ada saja wisatawan yang bersikap semacam itu. Namun yang jelas, pihaknya di desa adat telah melakukan penutupan terhadap area Pantai Kuta.

Baca juga:  Tahun 2025, BTB Komitmen Gencarkan Pemerataan Wisatawan

Pihaknya di desa adat juga berencana untuk merumahkan seluruh petugas pengelola pantai mulai 1 April 2020. Hal tersebut juga merupakan bagian dari upaya pencegahan penyebaran COVID-19.  “Kami rencananya segera memasang semacam informasi di sejumlah titik pantai. Bentuknya mungkin semacam pamflet atau banner yang menginformasikan soal penutupan tersebut,” terangnya. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN