Sejumlah pedagang bumbu di Pasar Umum Negara mengaku mengikuti harga jual cabe yang naik karena pasokan dari luar Bali. (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Menjelang hari raya di Bali, sejumlah harga kebutuhan di pasar tradisional mulai meroket. Harga merangkak naik setiap hari. Cabai merah dan cabe rawit kini menembus harga Rp 85 ribu per kilogram. Padahal akhir Januari lalu masih di kisaran Rp 60 ribu per kg.

Sejumlah pedagang yang ditemui di Pasar Umum Negara, Senin (3/2), mengungkapkan, komoditi yang harganya naik sebagian besar pasokan dari luar Bali. para pedagang mengikuti harga yang ditetapkan dari pemasok.

Baca juga:  Puluhan Guru dan Kepsek di Jembrana Dimutasi

Salah satu pemicu harga komoditi khususnya cabai naik adalah cuaca yang tidak menentu yang berdampak pada panen dan jumlah produksi komoditi yang dibutuhkan. “Stok masih ada, tapi setiap hari terus terjadi kenaikan. Terutama komoditi dari Lombok dan Jawa,” terang Komang Suardana, salah seorang pedagang.

Cabai merah besar juga mengalami kenaikan dari semula berkisar Rp 40 ribu, kini menembus Rp 65 ribu per kg. Kondisi ini menurut para pedagang hampir mendekati situasi ketika harga cabai menembus Rp 100 ribu per kg beberapa tahun lalu.

Baca juga:  Capaian Pajak Restoran di Denpasar Lampaui Target

Komoditi bumbu dapur lainnya yang mengalami kenaikan adalah bawang. Bawang merah saat ini di kisaran Rp 28 ribu per kg dan bawang putih menembus harga Rp 50 ribu per kg.

Salah seorang pembeli, Ni Luh Arini (32), mengaku mulai berhitung membeli cabai. Pedagang nasi di Mendoyo ini sejatinya sangat membutuhkan komoditi bumbu dapur itu. Tetapi karena harganya tinggi, ia pun harus menyesuaikan dengan keperluan. (Surya Dharma/balipost)

Baca juga:  Stok Aspal Langka, Jalan Sedap Malam Terdampak
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *