
DENPASAR, BALIPOST.com – Ketersediaan beras medium sejak Rabu (3/9), sempat kosong di salah satu distributor besar CV Sumber Pangan. Bahkan kekosongan stok beras jenis medium ini juga terpantau di Pasar Kreneng, Denpasar.
Kepala Pasar Kreneng, I Gusti Ngurah Arya Kusuma, Jumat (5/9), tak menapik bahwa stok beras medium kosong. “Memang benar beras medium kosong. Meski hari ini tanggal merah, namun aktivitas pasar berjalan seperti biasar.
Sementara itu, pengawas perdagangan ahli muda Disperindag Denpasar, Ni Kadek Andriyani mengatakan, di CV Sumber Pangan beberapa beras jenis premiun seperti Ratu dengan berart 25 kg tersedia 206 sak dengan harga Rp372.000. Untuk merek Ratu 10kg tersedia 23 sak dengan harga Rp149.000. Kemudian merek Ratu 5kg tersedia 67 sak dengan harga Rp75.000.
Sedangkan Beras Putri 25 kg tersedia 7 sak dengan harga Rp372.500. Untuk stok beras merek Putri 10 kg ,tersedia 30 sak dengan harga Rp153.000. Selanjutnya merek Putri 5 kg kosong dan biasanya dijual Rp78.000. “Untuk stok beras sedikit, karena harga gabah mahal dan untuk produksi di pabrik terbatas,” ungkapnya.
Menurutnya harga beras yang beragam harus berkoordinasi dengan Bulog dan sektor pertanian. Kelompok ahli bidang pertanian Gubernur Bali Agus Pande Widura menilai kondisi beras saat ini memprihatinkan. Selain harganya beragam juga terjadi kekosongan stok beras di beberapa tempat.
Meski demikian, kondisi ini menurutnya wajar karena faktor distribusi. Namun ia menekankan bahwa beragamnya harga beras tak sampai membuat harganya melambung tinggi. Jika harga beras naik, maka seharusnya berbanding lurus dengan dengan kesejahteraan petani. “Semakin petani sejahtera, maka pertanian bisa dimajukan oleh pertanian itu,” ujarnya.
Petani harus meningkatkan kualitas dan produksi pertaniannya dengan teknologi. Petani harus mampu berjuang melawan alih fungsi lahan untuk pariwisata maupun pemukiman agar dapat memajukan pertanian. Diakui hal itu memang sulit, maka harus ada solusi menekan alih fungsi lahan pertanian itu. (Citta Maya/balipost)