DENPASAR, BALIPOST.com – Pencak silat telah diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO. Di samping menjadi sesuatu yang membanggakan, pengakuan ini juga harus dibarengi dengan upaya melestarikan pencak silat.

“Menjadi kewajiban kita untuk melestarikan, karena pencak silat ini di luar negeri itu juga sama dengan kita bercerita mengenai budaya Indonesia,” kata Ketua Umum Perisai Diri Pusat, Dwi Soetjipto usai melantik pengurus pusat Kelatnas Indonesia Perisai Diri masa bhakti 2019-2023 di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Sabtu (11/1).

Baca juga:  Belum Dipanggil Pelatnas Kejuaraan Dunia, Anom dan Nyeneng Masih Berlatih Mandiri

Menurut Dwi, Perisai Diri akan turut menjaga pencak silat sebagai warisan budaya bangsa. Salah satunya dengan terus berupaya mendulang prestasi hingga ke tingkat dunia.

Kehadiran pengurus pusat yang baru dilantik, antaralain Ketua Harian Nyoman Yamadiputra, Sekum Patmoni Wibowo, Wakil Sekretaris Heru Rahmat serta pengurus lainnya diharapkan memiliki semangat baru untuk mewujudkan hal tersebut.

“Tadi disampaikan bagaimana kita bisa membangun Perisai Diri yang baru, yang bisa memberikan prestasi bagi bangsa dan negara. Khususnya adalah Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia, kita berharap bisa berkontribusi sebanyak-banyaknya. Untuk atlet-atlet bisa berprestasi baik secara nasional, Asia Tenggara, maupun Asia,” jelasnya.

Baca juga:  Narasi Satwa untuk Pariwisata

Selama ini, lanjut Dwi, Perisai Diri sudah sangat aktif berkiprah di luar negeri. Seperti Australia, Jepang, Jerman, Inggris, dan Amerika Serikat. Di tahun 2020 ini, telah direncanakan Perisai Diri International Championship yang kemungkinan akan digelar di Lombok. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *