MAGETAN, BALIPOST.com – Sosok tokoh muda Hindu, Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III, akhirnya hadir di dua candi yang terletak di Kabupaten Magetan. Selama ini lokasi itu agak jarang diketahui oleh masyarakat Hindu Indonesia, khususnya semeton Bali.
Kedua candi itu adalah Candi Simbatan Desa Simbatan, Kec. Nguntoronadi, Kab. Magetan dan Candi Sadon Dusun Sadon Cempoko, Kec. Panekan, Kab. Magetan. Dalam kunjungan resmi sebagai anggota DPD-RI, Senator Arya Wedakarna (AWK) didampingi oleh BPCB Trowulan Jatim, Disparda Magetan, PHDI Jatim, PHDI Madiun Magetan dan The Hindu Center Jawa Timur.
Kekaguman AWK pada bumi Magetan disampaikan langsung di hadapan Wakil Bupati Magetan saat audiensi. Di Magetan ada kurang lebih 160 situs Hindu yang masih terserak di seluruh Magetan dan itu pun belum semuanya tereksplor dengan baik.
Selain itu, pihak BPCB menyatakan di hadapan Senator bahwa beberapa waktu terakhir ini pihak BPCB dan Arkeologi banyak menerima laporan dan agak kewalahan dengan fenomena alam dengan kemunculan candi-candi atau situs baru di sejumlah titik khususnya di tanah Jawa. Ini tentu perlu perhatian negara. “Kita fokus agar pemerintah pusat membantu pelestarian situs leluhur sesuai dengan UU Cagar Budaya Nomor No.11/2010. Di sana sudah jelas amanat UU, termasuk kewenangan pemerintah daerah sebagai pengelola dari situs tersebut dengan pemberdayaan masyarakat,” ungkap Wedakarna.
Secara filosofi, fenomena ini sudah sangat sesuai dan tepat dengan Ramalan Sabdo Palon Nayogenggong yang tersurat dalam Babad Ilmiah Serat Dharmo Gandul. Dalam ramalan itu dinyatakan kebangkitan Majapahit akan terjadi 500 tahun sejak ditenggelamkannya Majapahit karena adanya alih agama yang dilakukan Raja Majapahit Brawijaya V yang meninggalkan Siwa Budha. (Adv/balipost)
Koreksi, alamat Candi Simbatan Desa Simbatan, Kec. Nguntoronadi (bukan Muntoronadi), Kab. Magetan. Alamat Candi Sadon Dusun Sadon Cempoko, Kec. Panekan, Kab. Magetan (bukan Magelang. Magelang di Jawa Tengah)