DENPASAR, BALIPOST.com – Gedung Lembah Pujian, Denpasar Utara, disesaki pecalang, Bhabinkamtibmas, Babinsa, Kapolsek, Danramil, Dandim dan Kapolres seluruh Bali berjumlah 4 ribu orang, Kamis (17/10). Mereka dikumpulkan dalam rangka menyatukan komitmen kesiapan Bali mendukung kelancaran pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI tahun 2019.

Selain itu, Kapolda Bali Irjen Pol. Petrus Reinhard Golose ingin membangun kekuatan swakarsa untuk menjaga Pulau Seribu Pura ini. “Saya ingin di Bali bukan hanya aparat (jaga keamanan, red). Memang tugas saya membuat masyarakat Bali aman dan tenang. Tapi saya berharap pecalang memiliki kekuatan luar biasa mendukung aparat penegak keamanan,” tegasnya.

Pihaknya tetap menjaga koridor yang telah ditentukan dan tetap setia sebagai aparat negara yang dipercayakan oleh undang-undang tetap menjaga Pulau Bali serta memberikan rasa aman. Acara ini, lanjut Kapolda, dalam rangka persiapan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI. Walaupun saat ini tidak ada hal-hal yang signifikan, tetapi menjaga kesiapan dan kewaspadaan.

Pihaknya selalu pegang motto lebih baik kita selalu waspada dan tidak boleh underestimate. “Jadi saya berterima kasih karena pecalang seluruh Bali bersama-sama dengan kami dari kepolisian dan tentunya dengan saudara-saudara dari Tentara Nasional Indonesia dari jajaran Kodam IX/Udayanabersiap-siap menghadapi pelantikan Presiden dan Wakil Presiden,” ujarnya.

Baca juga:  Pengamanan Pemilu Libatkan Puluhan Ribu Personel

Di Bali, Golose sebagai penanggung jawab keamanan dan ketertiban. Ia yakin dan percaya tidak akan ada gejolak yang mengganggu keamanan ketertiban dari Pulau Dewata yang dicintai bersama itu.

Terkait pengamanan secara keseluruhan, pihaknya mengedepankan bukan hard power tapi soft power approach. Kalau dilihat bersama-sama bahwa pecalang ini mewakili rakyat Bali.

Mereka adalah penanggung jawab keamanan swakarsa yang berasal dari desa adat masing-masing dan sudah bersama-sama kami menjaga keamanan.
“Ini pecalang seluruh Bali dan jumlahnya pun menurut saya lebih banyak karena sampai banyak yang berdiri. Tapi di situ kelihatan bahwa rakyat Bali siap mendukung pelantikan menjaga dan mengamankan bersama-sama dengan warga negara Indonesia lainnya untuk menyukseskan beralihnya serta terlaksananya kembali pelantikan Presiden kita tahun 2019 (bertugas, red) sampai dengan 2024,” ungkap lulusan Akpol 1988 ini.

Baca juga:  Meningkat, Umat Hindu Ngaben di Krematorium 

Perkembangan terduga teroris yang ditangkap di Jembrana? “Saya sendiri sudah katakan bahwa kami juga memonitor mereka. Dua terduga teroris ini terlibat dujaran kebencian. Tetapi saya selalu mengutamakan menjaga yang disebut dengan soft power approach,” ucap jenderal asal Manado, Sulawesi Utara ini.

Pihaknya juga mengamati mereka mempunyai Cyber Army. “Kami juga mempunyai Cyber Team untuk mengamatinya. Saya sudah katakan Bali ini amat sangat sensitif, sehingga memilih waktu yang tepat (menangkapnya-red) bersama-sama dan bekerja sama rekan-rekan penegak hukum dengan Densus 88 dan tentunya dengan didukung oleh Satuan Tugas Antiteror,” kata Golose.

Pihaknya melakukan monitoring dan sebagainya mulai dari tempat terduga teroris tinggal dan perpindahannya. Sebagai aparat penegak hukum pihaknya tidak boleh underestimate. “Kalau kita aparat keamanan tidak melakukan tindakan maka akan menerima akibat yang tidak diinginkan. Ingat bahwa Bali ini adalah penghasil devisa Indonesia. Selain dari sumber daya mineral, juga berasal dari pariwisata Bali sebanyak 40% dari penghasilan devisa Indonesia. “Kita tidak boleh membuat rakyat merasa ketakutan. Hal yang paling penting dan amat sangat penting tentunya adalah kerja sama antara rakyat dengan aparat kemanan seluruh Indonesia, termasuk di Bali. Di Bali, saya perintahkan (anggota-red) semua 13 ribu orang standby dan siaga,” ungkapnya.

Baca juga:  Konflik Berbau SARA Ancam Kedaulatan Negara

Sementara Pangdam IX/Udayana diwakili Staf Ahli Pangdam Bidang Manajemen dan Sishanneg Kolonel Inf. Eko Suprihanto mengatakan, pertemuan seperti itu jarang terjadi dan baru pertama kali terjadi. “Ini hal sangat positif dan mungkin mesti ditiru di jajaran kami. TNI mendukung apa digariskan pemerintah. Apalagi semua proses (Pilpres) terkendali berkat kerja keras aparat keamanan,” ujarnya.

Kolonel Eko Suprihanto menegaskan Bali dan Nusra paling aman di Indonesia. “Saya berterima kasih kepada Bapak Kapolda karena sampai hari ini kita bisa berdiri di acara ini. Ini luar biasa. Seluruh Indonesia melihat acara ini. Kami siap berkeja sama mengamankan Bali-Nusra. Saya percaya pas hari H pelantikan Presiden dan Wakil Presiden wilayah Bali-Nusra aman. Kegiatan seperti ini patut ditiru,” tegasnya.(Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *