SINGARAJA, BALIPOST.com – Melasti serangkaian Nyepi digelar Desa Adat Pakraman Buleleng, Minggu (3/3). Jadwal melasti tahun ini dimajukan karena bersamaan dengan Panca Wali Krama Pura Besakih.

Sebanyak 14 Banjar Adat di lingkungan Desa Adat Pakraman Buleleng mengikuti prosesi melasti. Iring-iringan Ida Bhatara diawali dari Pura Desa Adat Pakraman Buleleng Jalan Mayor Metra Singaraja.

Warga pun antusias mengusung puluhan Sarad dan Kotak Ampilan dari masing-masing Pura Dadia dan Panti yang disimbolkan dengan Pralingga dan Pratima.

Baca juga:  Belum Maksimal, Penggunaan PeduliLindungi di Kawasan Wisata dan Publik Buleleng

Warga kemudian berjalan kaki diiringi dengan tabuhan gong menuju Pura Segara Buleleng di eks Pelabuhan Buleleng. Rute yang dilalui mulai dari Jalan Mayor Metra, Gajah Mada dan Jalan Hasanuddin.

Tiba di pantai, prosesi diawali makekobok (menyusuri bibir pantai) dan berakhir di Pura Segara Desa Adat Pakraman Buleleng. Proses selanujutnya dilakukan di Pura Segara Buleleng dipimpin Pemangku Pura Kahyangan Tiga.

Prosesi melasti berakhir dengan mengambil air suci dari tengah laut yang dilakukan oleh krama Tridatu Desa Adat Pakraman Buleleng. Setelah nunas tirta ribuan umat kembali ke tempat masing-masing masih dengan berjalan kaki.

Baca juga:  Kodam Gelar Simulasi Vaksinasi COVID-19, Ini Alurnya

Kelian Desa Adat Pakraman Buleleng Nyoman Sutrisna mengatakan untuk kali ini pelaskanaan melasti dimajukan dari jadwal yang sudah ditetapkan. Ini karena bertepatan dengan Panca Walikrama di Pura Besakih.

Dalam awig-awig Desa Adat Pakraman Buleleng, Pasal 80 ayat 1 beserta penjelasannya menyatakan bahwa jika melasti bersamaan dengan rangkaian pelaksanaan Panca Wali Krama di Pura Besakih, pelaksanaan melasti yang biasanya diselenggarakan pada Purna Kedasa dimajukan pada Sasih Kesanga. Mengacu Lontar Sundarigama dan Lontar Aji Swamandala bahwa melasti merupakan pembersihan alam melalui prosesi Anganyutaking Malaning Bumi, Ngamet Tirta Amerta (menghanyutkan kekotoran alam menggunakan air kehidupan). (Mudiarta/balipost)

Baca juga:  PHDI Imbau Umat Hindu Tunda "Meajar-ajar" ke Besakih
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *