NEGARA, BALIPOST.com – Para pemudik lebih banyak memilih menyeberang di malam hari. Sehingga antrean cukup padat di malam hari.

Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Pelabuhan Gilimanuk Heru Wahyono, Sabtu (9/6) membenarkan kalau pemudik di pagi hingga siang hari cenderung sepi. “Seperti hari Jumat kemarin, kendaraan pemudik ramai berdatangan sejak petang hingga malam hari,” jelasnya.

Dikatakannya meskipun cukup padat, menjelang pagi kendaraan yang datang Jumat (8/6) malam sudah seluruhnya bisa masuk ke kapal, sehingga saat pagi situasi di Pelabuhan Gilimanuk sepi.

Baca juga:  Dari Kronologis Upaya Bunuh Diri Mantan Kepala BPN Denpasar hingga Jika Kasus COVID-19 Terus Bertambah Gubernur Koster Khawatir Pusat Lakukan Ini

Menurutnya, kecenderungan pemudik melakukan perjalanan pada waktu sore atau malam terjadi setiap tahun, padahal jika berjalan pagi hingga siang hari, mereka tidak akan terjebak antrean karena situasi pelabuhan sepi.

Setiap tahun katanya pemudik memang cenderung  memilih menyeberang di malam hari. Padahal bagi pemudik yang datang ke pelabuhan siang hari, pihaknya menyediakan  tenda agar tidak kepanasan.

Terkait puncak arus mudik, berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya serta data jumlah kendaraan yang masuk ke pelabuhan, pihaknya memperkirakan akan terjadi pada H-4 hingga H-2. Pihaknya menduga sebagian besar pemudik belum berdatangan, karena dari data kendaraan yang masuk pelabuhan baru saja terjadi peningkatan.

Baca juga:  Parkir di Trotoar Pantai Kuta Ditertibkan

Dikatakan sebelum ada peningkatan beberapa hari belakangan ini, belum ada pemudik yang pulang karena jumlah kendaraan yang masuk pelabuhan stabil. Karena itu pihaknya tetap mengantisipasi jika terjadi lonjakan drastis jumlah kendaraan yang datang.

Dia mengungkapkan, dibandingkan tahun lalu, pada rentang hari yang sama menjelang Idul Fitri terjadi peningkatan jumlah kendaraan yang masuk. Untuk mengangkut kendaraan dan pemudik yang datang, menurutnya, sampai hari ini pihaknya masih memberlakukan sistem normal bagi kapal baik dari sisi jumlah yang dioperasikan maupun lama sandar.

Baca juga:  Tol Jagat Kerthi Bali Tumbuhkan Pusat Perekonomian Baru di DTW Tabanan, Buleleng dan Jembrana

Hingga hari ini waktu bongkar muat kapal masih 32 menit seperti hari biasa. Tapi, kalau dibutuhkan waktu bongkar muat itu bisa dipercepat.

Kasat Lantas Polres Jembrana AKP Yoga Widyatmoko mengatakan, meskipun terjadi peningkatan jumlah kendaraan, semuanya bisa masuk Pelabuhan Gilimanuk dengan lancar khususnya saat pagi hingga siang hari. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *