Ilustrasi PNS. (BP/dok)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Tahun 2018 ini Buleleng mengusulkan penambahan PNS ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB). Penambahan PNS tersebut sebanyak 365 orang sesuai analisa beban kerja (ABK) dan Analisa beban dan Analisa Jabatan (Anjab).

Dibandingkan dengan kebtuhan pegawai sekarang, tambahan sebanyak itu dipastikan belum mencukupi. Tambahan PNS itu sebagian besar tenaga guru yakni SD sebanyak 122 orang dan guru SMP 36. Tambahan guru di dua jenjang tersebut untuk memenuhi kekurangan guru PNS yang sekarang ini banyak yang sudah pensiun.

Tenaga kesehatan sebanyak 140 rinciannya, dokter umum dan dokter gigi yang diproyeksikan untuk memenuhi kebutuhan dokter di Puskemas di Bali Utara. Sedangkan tenaga teknis lain diusulkan sebanyak 67 orang untuk bidang PUPR. Usulan ini telah difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali.

Baca juga:  Masyarakat Diminta Cerdas Pilih Investasi

Dalam waktu dekat ini persetujuan formasi akan diterbitkan. Dengan demikain, rekrutmen CPNS pertama kali setelah Presiden Joko Widodo menerapkan kebijakan moratorium rekrutmen CPNS.

Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumberdaya Manusia (BKPSDM) Buleleng Gede Wisnawa, SH. Rabu (23/5) mengatakan, dibandingkan dengan kebutuhan pegawai baru, usulan itu belum memenuhi seluruh kebutuhan. Apalagi, dari pengalaman terdahulu usulan formasi dari daerah belum tentu disetujui seratus persen.

Namun demikian, berapapun usulan yang disetujui Menpan-RB, hal itu sangat membantu. Apalagi, dalam beberapa tahun ke depan ini, PNS yang sekarang menjabat akan memasuki masa pensiun, sehingga penambahan melalui rekrutmen CPNS bisa mengganti PNS yang memasuki masa pensiun tersebut. “Kami hanya menunggu apakah usulan dipenuhi seratus persen atau tidak. Apakah tambahan itu sudah cukup, ya pasti belum. Apalagi nanti usulan belum tentu akan disetujui seratus persen. Kita tetap optimis saja dan tambahan PNS ini sangat diharapkan,” katanya.

Baca juga:  Mengelola ASN Milenial

Wisnawa mengatakan, pada 2019 ada 7 orang pejabat yang pensiun. Mereka itu yakni Drs. I Ketut Asta Semadi, MM yang sekarang menjabat Asisten Adminsitrasi Umum. Drs. Ida Bagus Geriastika menjabat Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik. Bimantara, SE sekarang menjabat Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD), Ir. Nyoman Swatantra, M.M.A saat ini sebagai Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Menengah (Keperasi-UKM), Ir. Made Arnika Kepala Dinas Perikanan, Ketut Suparta Wijaya, ST saat ini sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR), dan Drs. Dewa Ketut Manuaba sekarang menjabat Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Buleleng.

Baca juga:  Megawati Minta Percepatan Pensiun Peneliti Dikaji Ulang

Kemudian tahun 2020, 8 orang lagi akan pensiun. Mereka itu yakni, Drh. Nyoman Surya Temaja, MP Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Drs. Ketut Suparto, M.M.A, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagprin), Drs. Gede Komang, M.Si. Kepala Dinas Sosial (Dinsos), Ir. Nyoman Sutrisna, MM Kepala Dinas Pariwisata (Dispar), Ir. Dewa Ketut Puspaka, M.P. sekarang menjabat Sekkab Buleleng, Ir. Gede Dharmaja, M.Si. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian Pengembangan (Bappeda-Litbang), Ir. Ketut Nerda, Kepala Dinas Statistik, dan dr. Ni Made Sukarmini, M.AP. sekarang menjabat Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *