Kepala SMA N 1 Sukawati Gusti Made Puja Armaya bersama dua orang siswi peraih nilai UNBK tertinggi se Bali untuk program Bahasa. (BP/nik)

GIANYAR, BALIPOST.com – Hasil Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk tingkat SMA/SMK akan diumumkan, Kamis (5/2) hari ini. Peringkat 1 dan 3 terbaik untuk program bahasa se-Bali, diraih dua siswi dari SMA N 1 Sukawati (Suksma). Para siswi ini pun diharapkan bisa mendapat beasiswa untuk melanjutkan kejenjang berikutnya.

Peraih nilai tertinggi satu seBali ini yakni I Kadek Agustini dengan jumlah nilai 359,00. Sementara terbaik peringkat ke III diraih Ni Putu Ariskayanti dengan jumlah nilai 352,50. Di sekolah dengan julukan Suksma ini, mereka sama-sama berada di kelas XII jurusan Ilmu Pengetahuan Bahasa.

Ni Kadek Agustini,mengaku tidak menduga bisa meraih nilai tertinggi se Bali untuk UNBK dalam program Bahasa. Terlebih selama bersekolah di SUKSMA pelajar kelahiran 5 Agustuts Tahun 2000 ini hanya pernah memperoleh juara 1 saat masih kelas X, setelah itu ia hanya masuk dalam ranking 5 besar.

Namun saat UNBK April lalu, pelajar asal Desa Singpadu Kaler, Sukawati ini memperoleh total nilai 359,00 dengan rincian nilai 86,0 (Mapel Bahasa Indonesia), 88,0 (Mapel Bahasa Inggris), 85,0 (Mapel Matematika) dan 100,0 (Mapel Pilihan). “Saya tidak menyangka bisa memperoleh hasil ini, tetapi tetap bangga,“ ucapnya.

Baca juga:  18 SMA/SMK di Bangli akan Gelar UNBK, 4 Diantaranya Numpang di Sekolah Lain

Putri dari pasangan Nyoman Buana (almarhum) dan Ni Nyoman Artini mengaku tidak memiliki harapan bisa memperoleh renking tertinggi se-Bali pada program Bahasa. Saat persiapan UNBK ia mengaku hanya sedikit meningkatkan jadwal belajar, yakni pada siang dan malam. “Proses belajar persiapan UNBK hanya agak lamaan dari proses belajar untuk ujian biasa,“ ucapnya.

Namun ia mengaku memang lebih suka Belajar Bahasa ketimbang pelajaran lain seperti Matematika. Nah setelah lulus siswi yang bercita-cita menjadi dosen ini pun ingin melanjutkan sekolah dengan jurusan managemen bisnis pariwisata. “Mau memang melanjutkan sekolah dengan jurusan itu, tetapi mau dirundingkan lagi dengan orang tua,“ katanya.

Sementara Ni Putu Ariskayanti mengaku memang cukup berupaya keras belajar dalam persiapan UNBK kali ini. Namun ia tidak menduga bisa meraih peringkat ke III UNBK tertinggi se-Bali dalam program Bahasa. “ Ya masih tidak menduga, setelah tadi ditelepon oleh guru katanya dapat nilai tertinggi ke III, “ katanya.

Baca juga:  SMA LB Gelar UN

Putri dari pasangan I Kadek Kariana dan Ni Ketut Paris mengaku sejak masih di tingkat SMP memang tertarik untuk masuk jurusan bahasa. Tiga tahun bersekolah di SMA N 1 Sukawati, pelajar kelahiran 12 Februari 2000 ini rutin memperoleh ranking 3 besar di kelas Ilmu Pengetahuan Bahasa. “ Memang suka pelajaran bahasa terutama untuk berdialog, di kelas juga rutin dapat juara 2 dan 3, “ ucapnya.

Meski demikian saat UNBK berlangsung ia mengaku sedikti mengalami grogi, namun proses ujian tetap dilaksanakan hingga kini ia meraih jumlah nilai 352,5 dengan rincian nilai 90,0 (Mapel Bahasa Indonesia), 80,0 (Mapel Bahasa Inggris), 82,5 (Mapel Matematika) dan 100,0 (Mapel Pilihan). “ Tidak menyangka bisa meraih nilai ini, saya kira yang lain yang akan dapat ranking ini, “ ujarnya.

Persiapan jenjang selanjutnya siswi asal Banjar Seseh, Desa Singpadu, Sukawati ini pun sudah lulus SNMPTN di Universitas Udayana dengan jurusan Sastra Inggris. “ Belum tahu akan ambil ini atau tidak, karena saya sendiri masu sekolah manajemen perhotelan di sekolah priwisata, “ tandas siswa yang bercita-cita menjadi pramugari ini.

Baca juga:  Dua Bulan, Badung Bersih Hasilkan 12,5 Ton Sampah

Kepala SMA N 1 Sukawati Gusti Made Puja Armaya mengungkapkan selama sekolah dengan julukan Suksma itu memang rutin memperoleh nilai tertinggi UN khususnya untuk jurusan bahasa. “ Tahun 2017 lalu saja kami sempat kebobolan, sebelum itu Suksma rutin memperoleh nilai tertinggi seperti sekarang, “ ucapnya.

Namun pihaknya berharap para pelajar berprestasi ini bisa mendapat perhatian dari intansi terkait, untuk memberikan beasiswa pada jenjang perguruan tinggi. “Anak seperti ini semestinya diberi tempat khusus, sehingga kemampuan mereka bisa terus ditingkatkan, “ ujarnya.

Gusti Puja juga mengatakan selama ini Suksma memang konsisten meningkatkan kualitas peserta didi dalam ilmu pengetahuan bahasa. Salah satunya hal ini diwujudkan melalui bentuk literasi wajib untuk seluruh peserta didik. “ Disamping itu guru-guru kita memang juga telaten dalam bidang bahasa, sehingga hal ini dapat ditularkan dengan baik,“ tandasnya. (manik astajaya/balipost)

BAGIKAN

1 KOMENTAR

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *