Sejumlah pengurus Subak Babakan Bayu menunjukkan lokasi tanggul yang jebol di alur Sungai Samblong saat sidak Anggota Komisi III DPRD Bali, Diah Werdhi. (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Sejumlah krama Subak Babakan Bayu, Sangkaragung, Kecamatan Jembrana bertahun-tahun resah dengan kondisi sawah mereka yang terus dilanda banjir. Penyebabnya, tanggul alur Tukad Samblong yang jebol bertahun-tahun.

Sejatinya sudah ada penanganan, tetapi bukan di titik lokasi sumber air sungai meluap menggenangi sawah warga. Kondisi itu disampaikan para prajuru Subak saat sidak Anggota Komisi III DPRD Bali, IGA Diah Werdhi Srikandi, Minggu (4/3).

Klian Subak Babakan Yeh Kuning, Ketut Suara, mengatakan hampir sebagian besar subak yang luasnya meliputi Sangkaragung dan Air Kuning ini terendam, terutama saat air sungai meluap. Sehingga hasil produksi padi sering terganggu, bahkan sering rusak.

Baca juga:  Calon Perseorangan Tak Laku, Tahapan Dilanjutkan ke Pendaftaran Calon Partai

Bahkan belakangan tanggul yang berada di bantaran sungai yang membatasi Samblong dengan Air Kuning itu hampir setinggi air sungai saat normal. Sehingga saat sungai banjir ditambah dengan air laut pasang, puluhan hektar sawah kebanjiran hingga berhari-hari.

Sejatinya beberapa tahun lalu, jalur ini sempat disurvei dari pihak yang berwenang. Rencananya ada pelurusan alur sungai, tetapi batal karena berbagai pertimbangan. “Panjangnya ratusan meter, kemarin sudah sempat ada yang meninjau kesini dan saya menemani mengukur sampai berhari-hari. Memang disinilah penyebab air masuk ke sawah,” tandasnya.

Baca juga:  Warga Samblong Mengais Rupiah dari Menganyam Daun Buyuk

Hal serupa diungkapkan Wakil Klian Subak, Sarmin (65). Air yang meluap bukan saja menggenangi lahan sawah dan kebun, tetapi juga sejumlah rumah warga di Desa Air Kuning. Bahkan saat air sungai meluap berbarengan dengan air laut pasang, banjir juga menggenangi permukiman warga di desa pesisir tersebut.

SMP 5 Negara yang lokasinya dekat tanggul sungai juga terkena dampak. Warga sangat berharap agar masalah yang mengganggu produksi sawah para petani ini bisa segera tertangani.

Baca juga:  Dari Klaster Upacara “Nelu Bulanin,” hingga Puluhan Miliar Biaya Hotel Karantina dan Operasi Yustisi Belum Dibayarkan

Sementara itu, Diah Werdhi Srikandi yang turun meninjau lokasi sumber penyebab banjir ini mengungkapkan akan segera berkoordinasi dengan pihak Balai Wilayah Sungai Bali-Penida. Politisi PDI Perjuangan ini menyimpulkan dari sidak yang dilakukannya dan aspirasi krama, kondisi alur Sungai Samblong ini harus segera ditangani. “Segera kita sampaikan ini ke Balai, semestinya ini harus segera ditangani,” terang anggota dewan asal Penyaringan, Mendoyo ini. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *