jalan penghubung
Dinding Penahan Tanah (DPT) di jalan penghubung Banjar Batusesa menuju Desa Besakih tepatnya di Banjar Palak jebol. (BP/nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Intensitas curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Karangasem dan sekitarnya belakangan ini membuat Dinding Penahan Tanah (DPT) di jalan penghubung Banjar Batusesa menuju Desa Besakih tepatnya di Banjar Palak jebol.

Tak hanya DPT yang jebol, hujan lebat juga mengakibatkan ruas jalan di sejumlah titik di sepanjang jalan tersebut rusak akibat tergerus air.

Berdasarkan pantauan di lokasi, DPT jebol diameternya mencapai 6-7 meter. Beton yang sebelumnya kokoh hampir semuanya jatuh ke jurang dengan ketinggian mencapai 35 meter. Sedangkan sebagian jalan juga ikut tergerus. Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, warga setempat memasangi tali rafia di sepanjang jalan yang jebol termasuk menaruh tanah agar pengguna jalan mengetahui kalau ada DPT dsn jalan yang jebol.

Warga Banjar Palak I Wayan Wirna, Minggu (25/2) mengatakan, DPT jebol sudah terjadi sekitar sebulan lalu. Kata Wirna memang sebulan lalu sebelum DPT jebol intensitas hujan sangat tinggi disertai dengan angin kencang. “Untuk menghindari adanya kejadian yang tak diinginkan, warga membentangi jalan jebol agar masyarakat tahu bahwa ada jalan jebol. Warga juga menaruh tanah di samping jalan agar pengendara bisa lebih hati-hati ketika melintas disana,” ucapnya.

Baca juga:  Puluhan DPT dan Ruas Jalan di Bangli Alami Kerusakan

Kata Wirna, DPT yang jebol tergolong  baru karena proyek tersebut baru selesai dikerjakan sekitar enam bulan lalu. Dirinya tidak tahu kenapan DPT tersebut bisa jebol. Dia menafsir, tanah yang ada dibawahnya labil dan tidak kuat menahan beban berat diatasnya, sehingga akhirnya jebol. “DPT dibuat sebelum adanya bencana erupsi Gunung Agung. Tapi gempa-gempa kala itu sudah mulai terjadi,”katanya.

Sejuah ini, jelas dia dirinya belum pernah melihat ada pengecekan yang dilakukan dinas terkait atas jebolnya DPT tersebut. Pihaknya berharap, dinas terkait bisa segara memperbaiki DPT tersebut, mengingat dalam waktu dekat bakal dilaksanakan karya di Pura Penataran Agung. Mengingat akses jalan ini merupakan jalan alternatif bagi pemedek yang tangkil ke Pura Besakih.

Baca juga:  Tanah Longsor Sebabkan 6 Rumah di Desa Subuk Rusak

“Kalau pas upacara setiap tahunnya jalan ini sangat padat sekali dilalui pemedek. Karena bagi pemedek yang sudah selesai sembahyang akan dialihkan ke jalan ini. Maka dari itu, saya berharap supaya bisa segera ditangani. Kalau tidak diperbaiki sampai karya, saya yakin akan menghambat kelancaran lalu lintas saat karya nanti,” pintanya.

Dia juga mengakui, selain DPT yang jebol intensitas hujan yang turun belakangan ini membuat badan jalan rusak di sejumlah titik akibat tergerus air. Kata dia, padahal aspal yang rusak baru saja selesai diperbaiki. “Ini merupakan jalan yang baru selesai diaspal. Tapi bibir bibir jalan sudah rusak akibat tergerus air. Ini juga sangat mengganggu pengguna jalan. Bahkan warga ada yang sampai menimbun bibir jalan  memakai tanah berumput agar tidak semakin rusak parah,”jelas pria berjenggot itu.

Baca juga:  Rencana Relokasi 26 KK Korban Longsor di Kintamani Kembali Dibahas

Sementara itu dikonfirmasi terpisah Kadis Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Karangasem, I Ketut Sedana Merta mengungkapkan, pihaknya telah menerjunkan petugas untuk memasang plang yang bertuliskan hati-hati jalan berlubang di lokasi.

Kata dia, untuk penanganan DPT yang jebol tersebut pihaknya memiliki dua alternatif. Yang pertama pihaknya menganggarkan lewat dana bencana. Karena DPT yang jebol yang longsor sangat dalam lebih dari 30 meter. Sementara alternatif kedua, pihaknya melakukan penanganannya melalui pemeliharaan rutin paket long segment. Saat ini long segment masih dalam tahap perencanaan atau masih survei lokasi kerusakan ruas. “Kita harap perencanaan selesai akhir Maret. Dan April sudah bisa dilelang,” kata Sedana Merta. (eka prananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *