trek-trekan
Sejumlah motor yang diamankan polisi. (BP/bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Tim gabungan dari Polda Bali dan Polres Tabanan Minggu (11/2) pukul 14.00 wita membubarkan puluhan aksi trek trekan di pantai Pasut Banjar Pasut, Desa Tibubiu, Kecamatan Kerambitan. Bahkan, sejumlah joki lari meninggalkan sepeda motornya.

Sayangnya, aksi pembubaran tersebut sempat membuat sejunlah warga yang tengah bermain bola dan tidak terlibat dalam trek trekan ikut ditertibkan. Hal ini tentu memicu kekecewaan mereka. Bahkan ada yang mengaku sikap petugas terlalu berlebihan.

Baca juga:  Tim Basket PON Putra Diperkuat 11 Pemain

Kasatlantas Polres Tabanan, AKP Kadek Citra Suparwati membenarkan adanya penertiban trek – trekan di Banjar Pasut, Desa Tibubiu,  Minggu (11/2).  “Benar, penertiban oleh tim gabungan dari Polda Bali dan Polres Tabanan,” ungkapnya, Senin (12/2)

Dikatakan, sebanyak 24 motor berhasil diamankan ke Polres Tabanan. Rata-rata motor yang diamankan tidak sesuai standar.

Sebagian besar telah dimodifikasi sedemikian rupa. Bahkan banyak motor yang tidak sesuai dengan nomor mesin dan rangka mesin sehingga tidak terdaftar di Samsat Bali. “Hanya 3 kendaraan yang masih bisa teridentifikasi, dan uji kelayakan motor juga banyak tidak standar,” tegasnya.

Baca juga:  Terkait Jembatan Ambruk, Polisi Bidik Dugaan Pelanggaran UU Pelayaran

Dijelaskannya, penertiban ini dilakukan karena adanya keluhan masyarakat akan adanya  aksi trek-trekan tersebut. Disamping itu areal pantai Pasut bukan tempat balapan hanya pasirnya saja yang agak padat sehingga areal tersebut diminati dijadikan atraksi trek-trekan. “apalagi banyak yang tak pakai pelindung kepala. Jangan sampai ada korban karena sebelumnya sudah ada dua korban yang meninggal,” jelasnya.

Bagi masyarakat yang merasa motornya diambil silakan dicari ke Polres Tabanan dengan membawa kelengkapan STNK, SIM dan KTP. “Jika nanti ada yang tidak cocok maka akan di proses sesuai hukum yang berlaku.  saat ini masih proses identifikasi,” tegas AKP Citra. (puspawati/balipost)

Baca juga:  Pandemi COVID-19, Desa Adat Bongan Tetap Lakukan Mesuryak dengan Cara Ini
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *