Pebalap saat berkompetisi di Tour de Ijen yang digelar di Banyuwangi. (BP/dok)

BANYUWANGI, BALIPOST.com – Ajang balap sepeda Tour de Indonesia (TdI) 2018, salah satu rutenya akan melintasi Banyuwangi. Kabupaten tetangga Bali ini menawarkan jalur tanjakan pegunungan Gumitir yang menantang, membentang dari perbatasan Jember-Banyuwangi. Tim TdI akan melintasi Banyuwangi pada etape ketiga, Sabtu (27/1).

Selanjutnya, akan menyeberang ke Bali untuk melanjutkan etape keempat, Minggu (28/1) pagi. Tanjakan Gumitir tak hanya dikenal terjal, namun berkelok. Kondisi ini akan menjadi tantangan terberat dalam etape yang dimulai dari Kabupaten Probolinggo tersebut. “Kalau Banyuwangi, jalur yang paling menantang adalah pegunungan Gumitir. Ini menjadi tantangan terberat ketika etape ketiga di Banyuwangi,” kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Banyuwangi, Wawan Yadmadi, Kamis (25/1).

Baca juga:  Gencarkan Promosi Pariwisata, Berau Luncurkan Gerakan Sejuta Like

Menurutnya, pada etape ketiga, para pembalap akan menempuh jarak 200 kilometer. Finish di alun-alun Blambangan, Banyuwangi. “Kalau jalur setelah pegunungan Gumitir relatif landai,” jelasnya.

Di Banyuwangi, kata dia, para pembalap akan disambut dengan Gandrung, tarian khas kabupaten ujung timur Jawa ini. Malamnya, mereka akan dijamu makan malam di Pendopo, Banyuwangi. Keesokan harinya, para pembalap akan melanjutkan perjalanan dari Pendopo menuju pelabuhan Ketapang dan menyeberang ke Gilimanuk. Setelah itu, melanjutkan etape keempat Gilimanuk-Denpasar.

Baca juga:  Buntut Kebakaran Lapas Tangerang, Polisi akan Periksa Kalapas

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan Banyuwangi mendapatkan kehormatan menjadi daerah yang tidak hanya dilalui TdI 2018, namun menjadi lokasi finish lomba balap sepeda nasional ini. Apalagi Tour de Indonesia kali ini naik level menjadi kompetisi balap sepeda 2. Artinya diselenggarakan secara multi etape, hanya bisa diikuti oleh tim kontinental dan tim nasional. “Kami akan menyambut para pebalap dengan berbagai atraksi budaya yang menarik sebagai promosi seni dan budaya daerah,” ujar Anas.

Pihaknya juga berpengalaman menggelar ajang balap sepeda berkelas dunia Tour de Banyuwangi Ijen dengan level 2.2. Sehingga, persiapan menyambut para pembalap dipastikan berjalan mulus. Khususnya, kondisi jalan raya yang akan dilalui.

Baca juga:  Hilang di Banyuwangi, KLM Ditemukan di Madura

TdI 2018 dengan total jarak 650 kilometer diramaikan oleh 15 tim, 11 di antaranya merupakan tim asing. Empat tim nasional yang berlaga masing-masing KFC Cycling, PGN Road Cycling Team, ACC Cycling, dan Timnas Indonesia. Sedangkan 11 tim asing, masing-masing Team Sapura Cycling, Terengganu Cycling, 7-Eleven Team, Thailand Continental Cycling Team, Aisan Cycling Team, Interpro Stradalli, St. George Continental Cycling Team, Java Partizan, Timnas Malaysia, Timnas Eritrea, dan Timnas Mongolia. (Budi Wiriyanto/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *