Sejumlah pendiri Partai Hanura menghadiri silaturahmi pada Sabtu (20/1). (BP/ist)

JAKARTA, BALIPOST.com – Ketua umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) mengungkapkan bahwa pada Sabtu malam (20/1) dirinya mengumpulkan para pendiri partai. Dari total 114 tokoh pendiri Partai Hanura, sebanyak 64 pendiri hadir dalam silaturahmi itu.

Beberapa diantaranya adalah Yus Usman Sumanegara, Iing Solihin dan Anwar Fuady. “Mereka orang terhormat yang mendirikan partai ini. Jadi bukan orang yang mengaku pendiri,” kata OSO di Jakarta, Minggu (21/1).

Baca juga:  Winasa Menolak Tandatangani Eksekusi Ganti Rugi dan Denda Korupsi

Pernyataan sikap disampaikan salah seorang pendiri Partai Hanura, Iing Solihin mewakili pendiri partai yang menyatakan bahwa yang hadir dalam silaturahmi saat ini adalah pendiri partai Hanura bersama Wiranto. Salah satu sikap pendiri partai itu adalah keinginan melakukan audit internal partai terkait penerimaan dan pengeluaran dana Partai Hanura. Hal ini untuk menghindari fitnah yang tidak mendasar.

Para pendiri partai mengusulkan agar OSO melakukan audit internal keuangan Partai Hanura. Audit itu dilakukan dengan menunjuk auditor eksternal, demi memastikan pengelolaan partai Hanura selama ini. “Audit ini untuk memeriksa penerimaan dan pengeluaran partai selama 2010-2015 dan 2015-2020,” kata Iing.

Baca juga:  Ritual Potong Rambut Gimbal Tutup Festival Dieng 2017

Mendengar hal itu, OSO pun langsung menyatakan persetujuannya.

Sementara itu, Wakil ketua umum kubu Sarifuddin Sudding, Sudewo mengatakan kubunya berencana melaporkan OSO ke polisi dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait penggelapan dana partai. Yaitu dugaan uang partai ke perusahaannya, OSO Securities.

Sudewo menjelaskan pihaknya memiliki bukti aliran dana partai yang masuk ke rekening perusahaan OSO sejak menjabat Ketua umum per Desember 2016, termasuk dana partai yang berasal dari mahar calon Kepala daerah. “Kisaran ada di Rp 200 miliar yang diduga dia ambil dari calon-calon kepala daerah yang langsung berhubungan dengannya. Dan ada juga dana Kesbangpol, dan partisipasi anggota DPR RI, DPRD,” kata Sudewo. (Hardianto/balipost)

Baca juga:  Kasus Penembakan Guru di Ayunan, Kejaksaan Ternyata Belum Terima SPDP
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *