Pelabuhan
Senderan dan Padmasananya telah rusak akibat tergerus air. (BP/sos)
SEMARAPURA, BALIPOST.com – Pelabuhan Gunaksa, Kecamatan Dawan yang kian memprihatinkan. Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta pun mendesak pemerintah pusat selaku pemilik kewenangan pengelolaan untuk segera mengambil langkah penanganan.

“Kalau melihat situasi seperti ini, kalau serius membangun, ya harus perlu keberanian. Jangan tanggunglah. Kalau bisa anggaran ditambah, untuk menyelesaikan pembangunan,” ungkapnya, Senin (9/10).

Kondisi pelabuhan yang demikian telah disampaikan ke Asisten Deputi Konektifitas dan Logistik Kementerian Perhubungan dalam pertemuan beberapa hari lalu. Namun pada kesempatan itu tidak muncul keputusan. Malahan, apa yang disampaikan pemkab akan dibawa ke pusat untuk pembahasan selanjutnya.

Baca juga:  Infrastruktur "Shortcut"

“Kita berharap itu (penanganan-red) segera terwujud. Akses yang terputus bisa tersambung,” kata bupati asal Nusa Ceningan, Kecamatan Nusa Penida ini.

Penanganan oleh pemkab, lanjutnya sangat sulit. Sebab, tak memungkinkan dari segi anggaran dan kewenangan. “Sesuai SK, pelabuhan itu ada di bawah kewenangan Kementerian Perhubungan. Ini karena daerah tidak mampu mengelola. Selain itu juga karena menghubungkan antarprovinsi,” imbuhnya.

Berita sebelumnya, senderan pelabuhan yang berlokasi di ujung Tukad Unda ini sudah amblas. Demikian juga dengan bangunan padmasananya. Bangunan tergerus air Tukad Unda yang mengalir deras saat hujan.

Baca juga:  Ini Jumlah Penyandang Disabilitas di Buleleng

Ini diperparah dengan hantaman ombak yang cukup kuat. Tak hanya itu, jalan satunya-satunya yang menjadi akses kendaraan juga masih terputus. Hal tersebut menjadikannya sulit terjangkau.

Kabid Pelayaran Dinas Perhubungan Klungkung, IGN Suarba menjelaskan penanganan jalan terputus sudah sempat diperbaiki tiga bulan lalu untuk akses alat berat. Namun itu tak bertahan lama. Jalan kembali tergerus dan hingga kini belum tersambung. “Jalannya sudah putus lagi. Sekarang tidak ada akses kesana (pelabuhan-red). Kalau harus berjalan turun, tidak berani. Air masih besar,” sebutnya. (sosiawan/balipost)

Baca juga:  Polisi Periksa 12 Saksi Terkait Kasus Rumah Longsor
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *