Menhub Budi Karya (dua kiri) saat Seminar Nasional Pascasarjana Univeritas Prof. Dr. Moestopo di Jakarta, Sabtu (16/9). (BP/ist)
JAKARTA, BALIPOST.com – Menhub Budi Karya Sumadi menegaskan pentingnya konektivitas dan integrasi moda transportasi, secara multimoda untuk pelayanan kepada masyarakat. “Dengan integrasi maka akan meningkatkan kemudahan konektivitas pengguna angkutan umum,” jelas Menhub saat Seminar Nasional Pascasarjana Univeritas Prof. Dr. Moestopo di Jakarta, Sabtu (16/9).

Seminar Nasional menghadirkan juga pembicara dari Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Eko Sulistyo dan dimoderatori oleh Pakar Komunikasi Politik Effendi Gazali, serta didampingi juga oleh Rektor Moestopo Beragama Budi Haryanto.

Menhub mencontohkan terkait integrasi transportasi di Dukuh Atas. Saat ini konektivitas sudah mulai terbangun antara moda kereta rel listrik (KRL) dan menyusul segera beroperasinya kereta bandara, Transjakarta serta angkutan umum lainnya. “Sebentar lagi, akan terintegrasi juga dengan KA Bandara, sehingga masyarakat yang akan menggunakan moda transportasi udara akan dengan mudah mencapai destinasi yang diinginkan,” tuturnya.

Baca juga:  Terjemahkan Indonesia Incorporated, Bandara Jember Diprogram Tuntas 2019

Menhub juga menguraikan kesiapan pendukung fasilitas transportasi di jalur pantura, terutama saat menghadapi libur Lebaran, dimana banyak masyarakat yang pulang ke kampung halamannya. “Nyawa saya pada mudik Lebaran, jadi itu yang harus diperhatikan betul,” ungkap Menhub berkelakar.

Bandara Silangit

Menhub juga mengungkapkan Bandar Udara Silangit di Sumatera Utara akan mulai melayani penerbangan internasional pada bulan depan. Rute penerbangan internasional perdana yang akan segera diresmikan adalah Singapura-Silangit-Singapura. “Desain dari Badan Otorita Danau Toba tanggal 17 Oktober (diresmikan),” kata Menhub.

Baca juga:  Pengungsi Gunung Agung Budidaya Bunga Mitir di Bajarangkan

Menhub mengatakan maskapai yang menerbangi rute perdana ini adalah PT Garuda Indonesia. Perusahaan penerbangan pelat merah ini akan menggunakan pesawat jenis Bombardier untuk melayani rute tersebut. Saat ini memang baru pesawat menengah saja yang dapat mendarat di Bandara Silangit saat ini. Angkasa Pura II masih melakukan pembangunan untuk memperbesar bandara ini.

Nantinya, kata Menhub, pesawat besar pun bakal bisa mendarat dan terbang dari Bandara Silangit. Angkasa Pura II telah menganggarkan Rp 200 miliar untuk perluasan Bandara Silangit. Pengembangan ini juga dilakukan untuk mendukung bandara ini menjadi bandara internasional.

Saat ini landasan pacu (runway) bandara ini akan diperpanjang hingga 3500 meter dari jarak saat ini yakni 2.650 meter. Targetnya akhir bulan ini Bandara Silangit akan memiliki panjang runway 3.000 meter, dengan lebar 45 meter.

Baca juga:  Ayushita Akan Lihat Langsung Pasar Karetan Radja Pendapa

Dengan dibukanya rute internasional, Menhub memperkirakan lalu lintas penumpang bandara Silangit bisa bertambah menjadi 300 ribu penumpang. Sebelumnya dengan rute domestik saja, bandara ini hanya bisa menampung 275 ribu penumpang. Sementara total kapasitas bandara ini mencapai 500 ribu penumpang per tahun.

Menhub berupaya, peresmian rute internasional ini dilakuka. Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dirinya menargetkan untuk awalnya bandara ini akan menyasar penerbangan asal Singapura dan Malaysia, selanjutnya Tiongkok. (Nikson/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *