
NEGARA, BALIPOST.com – Berhentinya operasi sementara kapal cepat Banyuwangi-Serangan diharapkan seterusnya oleh para driver transportasi di Pelabuhan Gilimanuk.
Pengoperasian alternatif layanan transportasi Banyuwangi-Bali itu dinilai menggangu mata pencaharian para driver yang tergabung dalam paguyuban Driver Bali Barat tersebut.
Ketua Federasi Serikat Pekerja Transportasi Indonesia Bali, Sukirman, Rabu (29/10), mengatakan, paguyuban driver Bali Barat yang berada dibawah federasi ini menilai kapal cepat tersebut sangat berdampak bagi mereka. Hampir setiap hari puluhan driver yang melayani di pintu keluar Pelabuhan Gilimanuk selama ini sangat memberikan peluang kerja. Terlebih dibukanya jalur wisata Banyuwangi-Bali sangat berdampak dengan banyaknya wisatawan yang datang ke Bali dari berlibur Ijen dan Gunung Bromo.
“Kalau itu seterusnya berjalan (kapal cepat Banyuwangi-Denpasar), sangat berdampak bagi paguyuban driver. kami berharap pemberhentian itu bisa seterusnya,” kata Sukirman.
Para driver lebih sepakat bila ada kapal cepat dari Banyuwangi ke Gilimanuk yang dapat memberikan dampak positif bagi para driver di Gilimanuk.
Disamping itu, resiko jarak dan perairan yang ditempuh kapal cepat ke Serangan itu juga sangat riskan. Dengan waktu tempuh lebih dari 3 jam, menurutnya sangat beresiko. Apalagi bila trip atau kapal ditambah, akan sangat berdampak pada mata pencaharian pada driver yang sudah beberapa tahun ini melayani transportasi wisata dari Gilimanuk. Selama ini masih berada di depan pintu keluar Pelabuhan Gilimanuk di sekitar Patung Siwa Mahadewa. Sempat ada usulan layanan transportasi darat wisata Bali Barat ini bisa ditata memanfaatkan lahan parkir di Teluk Gilimanuk yang lokasinya dekat dengan pintu keluar Pelabuhan.
Seperti diberitakan, kapal cepat Banyuwangi-Bali dengan rute Pantai Boom ke Serangan sementara berhenti sementara sejak pertengahan Oktober lalu dan diperkirakan hingga akhir November. (Surya Dharma/balipost)









