
DENPASAR, BALIPOST.com – Mimpi akan transportasi publik yang cepat dan nyaman di Bali kini mulai menjadi kenyataan.
Setelah bertahun-tahun bertumpu pada angkutan darat konvensional dan bus Trans Metro Dewata, proyek Moda Raya Terpadu (MRT) Bali akan menjadi solusi masa depan untuk mobilitas di Pulau Dewata, terutama di jalur padat antara Bandara Ngurah Rai hingga kawasan resort dan pertemuan di Nusa Dua.
Bahkan, Gubernur Bali, Wayan Koster telah melakukan kerja sama dengan DKI Jakarta terkait realisasi MRT ini.
Berikut lima hal penting yang perlu diketahui tentang MRT Bali:
1. Menghubungkan Bandara dan Kawasan Selatan
Tahap pertama pembangunan MRT Bali akan menghubungkan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dengan Nusa Dua.
Rute ini dipilih karena padatnya arus wisatawan, pelaku bisnis, dan kegiatan konferensi yang berpusat di area selatan Bali.
2. Transportasi Bawah Tanah Pertama di Bali
Berbeda dari Trans Metro yang menggunakan jalur darat, MRT Bali dirancang untuk melaju di bawah tanah.
Langkah ini dianggap efektif mengatasi kepadatan lalu lintas di wilayah pariwisata yang ramai.
3. Target Operasi Mulai 2028
Dikutip dari Kementerian Perhubungan dan Bappenas, proyek ini sedang dalam tahap studi lanjutan dan ditargetkan mulai beroperasi paling lambat tahun 2028. Fase ini akan menjadi fondasi pengembangan rute lanjutan hingga Sanur, Ubud, bahkan Tanah Lot.
4. Solusi untuk Pariwisata dan Lingkungan
Diharapkan MRT mampu mengurangi beban lalu lintas, menekan polusi kendaraan, serta meningkatkan kenyamanan wisatawan dan warga lokal. Sistem ini juga akan terintegrasi dengan moda lain seperti bus feeder dan angkutan kawasan pariwisata.
5. Dampak Ekonomi dan Sosial
Tak hanya mendukung sektor pariwisata, kehadiran MRT Bali juga diprediksi membuka peluang kerja baru, meningkatkan nilai properti, dan mendorong pemerataan ekonomi antarwilayah di Bali selatan. (Pande Paron/balipost)