Komisi III DPRD Denpasar melakukan sidak pembangunan Pasar Badung. (BP/ist)
DENPASAR, BALIPOST.com – Pengerjaan sejumlah proyek fisik pada 2017 ini yang digarap sejumlah OPD di lingkungan Pemkot Denpasar sudah mulai berjalan. Bahkan, dua proyek besar, yakni pembangunan balai budaya di Lumintang dan Pasar Badung, sudah pula digarap rekanan.

Pada Kamis (24/8), jajaran Komisi III DPRD Denpasar melakukan sidak kedua proyek senilai puluhan miliar rupiah tersebut. Sidak dipimpin Ketua Komisi III Eko Supriadi diikuti seluruh anggotanya.

Komisi yang membidangi pembangunan ini mendapat laporan dari rekanan yang menggarap di Pasar Badung, Nindya Karya bahwa progresnya minus dua persen dari target semula. Hal ini akibat dalam pengerjaan awal, yakni pengerukan lahan ditemukan material bekas bangunan lama. “Membersihkan bekas-bekas tiang pancang itu memerlukan waktu 15 hari, sekarang sudah berhasil dibersihkan,” ujar Dadang dari Nindya Karya.

Baca juga:  Timbulkan Kemacetan Lalulintas Dewan Sidak Depo Penimbunan Pasir

Meski demikian, pihaknya komit untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai target yang disepakati. Pihaknya masih memiliki waktu 3,5 bulan untuk merampungkan pekerjaan pembangunan Pasar Badung tahap pertama ini.

Sedangkan pada proyek pembangunan Balai Budaya di atas sentral parkir Lumintang, progresnya sudah 22 persen. Progres ini bahkan mampu melampaui target yang ditetapkan. Untuk pengerjaannya sudah mampu terealisasi 22,8 dari 22,6 persen yang ditargetkan, ujar Pejabat Pembuat Komitmen Pembangunan Balai Budaya, Agus Sudarma.

Baca juga:  Wagub Cok Ace Apresiasi Keterlibatan Akademisi dalam Pemulihan Bali

Dalam kesempatan tersebut, sejumlah anggota dewan, seperti Wayan Suadi Putra, A.A.Susruta Ngurah Putra, I.B. Ketut Kiana serta anggota lainnya berharap agar pelaksana proyek mengerjakan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Jangan sampai setelah proyek diserahkan, hasilnya mengecewakan. “Kami tidak ingin proyek pembangunan Gedung Sewaka Dharma yang dirancang dengan khusus, akhirnya mengalami bocor di sana-sini. Ini jangan sampai terulang lagi,” ujar Suadi.

Baca juga:  Disiapkan, Rekayasa Lalin di Gilimanuk untuk Mengurai Arus Balik

Pembangunan balai budaya ini dianggarkan dana pagu sebesar Rp 46,9 miliar. Namun, setelah lelang, nilai kontraknya hanya Rp 41,4 miliar yang dimenangkan oleh PT Bianglala Bali dengan nomor kontrak 640/2525/DPUPR/2017 tertanggal 10 Mei 2017. Proyek ini ditangani konsultan perencana PT Kencana Adi Karma dan konsultan pengawas PT Narada Karya.

Sedangkan untuk Pasar Badung digarap Nindya Karya dengan anggaran dari dana perbantuan Kementerian Perdagangan sebesar Rp 75 miliar dan dana pendamping APBD Denpasar Rp 15 miliar. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *