pantai
Kondisi pantai Yehembang yang semakin menyusut karena abrasi. Salah seorang warga menunjukkan tanah yang tergerus mendekati jalan desa. (BP/olo)
NEGARA, BALIPOST.com – Daratan di Pantai Yehembang, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo semakin hari semakin menyusut tergerus air laut. Derasnya gempuran air laut beberapa tahun belakangan ini menyebabkan senderan beton kokoh amblas. Akibatnya, daratan tak lagi terlindungi dan lambat laun tergerus lenyap.

Penuturan sejumlah warga Kamis (30/3), menyebutkan tanah yang hilang akibat abrasi semakin meluas. Air laut bukan hanya menghancurkan tanggul pengaman pantai, belakangan sudah mulai merongrong jalan aspal sepanjang satu kilometer menuju parkir Pura Rambut Siwi. Pohon perindang di sepanjang jalan juga sudah ambruk lantaran tanah tergerus. Warga sengaja membiarkan pohon-pohon tersebut untuk penghalang ombak dengan puing-puing senderan.

Baca juga:  Astra Motor Bali Terima Penghargaan CSR Kota Denpasar

Dari pengamatan, jarak bibir pantai dengan jalan desa hanya tersisa sejengkal tangan. Putu Tastra, warga pesisir setempat mengungkapkan apabila abrasi tidak segera ditangani dikhawatirkan abrasi akan semakin meluas. Saat ini memang belum sampai ke rumah warga, tetapi dalam waktu dekat akan merembet ke akses jalan dan sawah yang terancam. Di sekitar lokasi tersebut juga terdapat Pura Rambut Siwi dan Setra Yehembang.

Baca juga:  WNA Berulah, Cekik Leher Karyawan

Perbekel Yehembang I Made Semadi kepada wartawan mengakui abrasi di pesisir Yehembang belakangan semakin parah. Bahkan rongrongan abrasi mengancam sejumlah fasilitas umum dan rumah warga. Baik jalan desa, setra hingga rumah sekitar warga dan hektaran sawah.

Pihaknya berharap juga segera ada penanganan abrasi ini, apalagi sudah sering melaporkan dan mengusulkan melalui pemerintah  daerah. (surya dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *