Upacara pamlehpeh yang digelar Pemkab Bangli Kamis (16/3). (BP/ina)
BANGLI, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Bangli, Kamis (16/3) menggelar upacara pamlepeh kepancabayan di empat pura yakni Pura Melanting Pasar Kidul, Pura Kehen, Pura Ulundanu Batur Desa Pekraman Batur dan Pura Hulundanu Batur di Desa Pekraman Songan.

Upacara tersebut dilaksanakan sebagai permohonan maaf umat kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa pasca terjadinya musibah bencana alam tanah longsor di Kintamani yang merenggut 13 korban jiwa serta musibah kebakaran di Pasar Kidul yang menghanguskan belasan kios beberapa waktu lalu.

Upacara pamlehpeh dihadiri Bupati Bangli I Made Gianyar, PHDI, MMDP, pimpinan OPD, pegawai dan masyarakat. Upacara pamlehpeh dimulai sekitar pukul 10.00 wita di Pura Melanting Pasar Kidul Bangli dengan menggelar upacara pecaruan pangrsiganaan. Upacara pamlehpeh di Pura Melanting Pasar Kidul dipuput Ida Pedanda Gede Sidemen Temuku dari Geria Jaksa Manuaba, Banjar Pande, Kelurahan Cempaga Bangli.

Baca juga:  Sudah Sepekan Lebih, Bali Catatkan Kasus COVID-19 Baru di 2 Digit

Usai di Pura Melanting Pasar Kidul, upacara pamlehpeh selanjutnya dilaksanakan di Pura Kehen, Pura Ulundanu Batur Desa Pekraman Batur dan terakhir di Pura Hulundanu Batur Desa Pekraman Songan. Di Pura Kehen, upacara pamlehpeh dipuput Jero Gede Kehen dan Jero Pasek.

Sementara di Pura Ulundanu Batur Desa Pakraman Batur upacara pamlehpeh dipuput Jero Balian Desa Kajanan dan di Pura Hulundanu Batur Desa Pekraman Songan dipuput Jero Mangku Hulundanu Batur.

Baca juga:  Rumah Warga di Munduk Anggrek Tertimpa Longsor

Kabag Kesra Jero Penyarikan Widata saat dikonfirmasi usai kegiatan kemarin mengatakan, rangkaian upacara pamlehpeh di empat pura dihadiri dan disaksikan langsung Bupati Bangli Made Gianyar bersama seluruh pimpinan OPD.

Jero Widata menjelaskan adapun makna dari upacara pamlehpeh ini adalah sebagai permohonan maaf umat kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa atas terjadinya musibah bencana alam di Kintamani dan kebakaran di Pasar Kidul. Melalui upacara pamlehpeh, diharapkan kedepannya tidak ada lagi musibah yang melanda Bangli.

Baca juga:  Puluhan Warga di Desa Ini Terjangkit COVID-19, Bangli Tutup Fasum dan Kegiatan Keagamaan

Jero Widata mengatakan setelah dilaksanakannya upacara pamlehpeh di empat pura, pihaknya berencana akan menggelar upacara ritual lanjutan. Hanya saja mengenai jenis upacara dan waktu pelaksanaannya pihaknya belum bisa memastikannya. Pihaknya mengaku akan melakukan koordinasi kembali dengan sulinggih terkait upacara yang akan dilaksanakan selanjutnya. “Nanti akan diparumkan lagi seperti pelaksanaan parum beberapa hari lalu,” tandasnya. (dayu rina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *