
DENPASAR, BALIPOST.com – Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mencatat sembilan rentetan gempa bumi swarm atau getaran dengan magnitudo kecil di Kabupaten Buleleng, Bali. Peristiwa ini terjadi dalam 2 hari, 26-27 November 2025.
“Gempa bumi yang terjadi itu jenis dangkal akibat sesar aktif,” kata Ketua Kelompok Kerja Informasi Dini Gempa Bumi dan Tsunami BBMKG Wilayah III Dwi Hartanto di Denpasar, Bali, Kamis.
Ia menjelaskan rentetan gempa bumi yang berpusat di darat itu terjadi di Sesar Jagarasa dan Sesar Blantih dengan magnitudo berkisar 1,8 hingga 2,9.
Dikutip dari Kantor Berita Antara, ia mengatakan adanya rentetan gempa itu, menandakan sesar di lokasi tersebut potensial aktif.
Berdasarkan data BBMKG Denpasar, gempa bumi pertama terjadi pada Rabu (26/11) pukul 20.33 WITA dengan magnitudo 2,8 berlokasi di 8,22 derajat Lintang Selatan (LS) – 155,21 derajat Bujur Timur (BT) atau berlokasi sekitar 17 kilometer arah tenggara Kabupaten Buleleng.
Getaran gempa bumi susulan kemudian terjadi hingga pukul 22.00 WITA hingga terakhir pada Kamis (27/11) dini hari pukul 00.26 WITA dengan magnitudo 2,4 dengan titik gempa terjadi pada kedalaman 8 kilometer.
“Kami berharap dengan adanya pelepasan energi itu mengurangi tekanan lebih besar, meski gempa bumi sampai saat ini belum dapat diprediksi kapan terjadi,” ucapnya.
BMKG mencatat di Bali terdapat 26 sesar potensial dan aktif yakni Jimbaran, Pantai Timur Bali, Klungkung, Seraya Selatan, Tampaksiring, Barat Laut Gunung Agung, Plaga, Blantih, Klandis, Jagarasa, Banyuatis, Batukau, Pajahan, Denpasar, Negara Timur, Negara Barat, Gilimanuk, Seririt, Gunung Renon, Pupuan, Culik Abang, Mambal, Munduk Rajasa, Anakah, Pancoran dan Tejakula. (kmb/balipost)










