Jukung milik I Wayan Dana diamankan di Pantai Mertasari, Sanur.  Sementara Dana masih dalam pencarian. (BP/istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pengunjung Pantai Karang Sanur, Denpasar Selatan (Densel), Kamis (20/11), dihebohkan dengan penemuan jukung yang mesinnya masih hidup. Jukung tersebut dalam kondisi kosong. Sementara pemiliknya, I Wayan Dana (60) disebutkan masih dalam pencarian.

Terkait kejadian ini, Kasi Humas Polresta Denpasar, Kompol Ketut Sukadi, Jumat (21/11) menjelaskan pada Kamis pukul 14.20 WITA, seorang nakhoda boat, I Kadek Adnyana (35) dan Agus Handika Putra (35) dalam perjalanan dari Nusa Penida menuju ke Pantai Mertasari setelah mengantar pelanggannya diving. Saat melintas di perairan Pantai Karang, mereka melihat jukung tanpa awak berputar-putar di TKP.

Baca juga:  Pemkot Denpasar Tak Ingin Ada “Beach Club” di Sanur

“Saksi (Adnyana dan Agus) mendekat dan memastikan bahwa jukung tersebut memang tanpa awak.  Setelah mencari dan menunggu sesaat, tidak ada orang yang muncul dari dalam air laut,” ujarnya.

Agus lalu berenang dan naik ke jukung tersebut. Selanjutnya  jukung tersebut dibawa ke Pantai Mertasari. Video penemuan jukung tersebut viral di media sosial dan dilihat oleh anak korban, I Wayan Debiarta. Selanjutnya Debiarta yang beralamat di Jalan Tukad Punggawa, Serangan, Denpasar ini, menuju ke Pantai Mertasari. Setibanya di Pantai Mertasari, ia memastikan jukung tersebut milik ayahnya yang kesehariannya sebagai nelayan.

Baca juga:  Pedagang Ikan di Pasar Kumbasari Belum Ditemukan, Pencarian Resmi Ditutup

Dari rekaman CCTV terpasang di rumahnya, pada Kamis pukul 06.18 WITA, terlihat korban mengenakan baju merah sedang mempersiapkan bekal untuk dibawa memancing. Dari keterangan istri korban  membenarkan suaminya itu melaut mencari ikan.  “Dari keterangan anaknya (Debiarta), sempat mengecek barang-barang yang ada di dalam jukung. Diketahui korban  sempat makan bekalnya karena temannya  kosong. Korban  mendapatkan beberapa ikan. Saat ini pencarian masih dilakukan,” tegasnya.

Baca juga:  Belajar Gita Aksara, Pelestarian Budaya Bali

Ciri-ciri korban mengenakan baju kaos merah, celana  panjang hitam dan ada tato bergambar sapi di dada kiri. (Kerta Negara/balipost)

 

BAGIKAN