Danau Batur di Kintamani. (BP/Ina)

BANGLI, BALIPOST.com – Pengelola Batur UNESCO Global Geopark menginisiasi pembentukan sebuah wadah komunitas untuk pelestarian Danau Batur dengan melibatkan sebelas desa. Kelompok yang namanya masih didiskusikan ini akan berfokus pada upaya pembersihan danau secara fisik.

“Kita tidak ingin muluk-muluk. Tujuannya membersihkan danau. Kita berpikir yang fisik dulu, seperti membersihkan rumput di sekitar danau,” ujar General Manager Batur UNESCO Global Geopark I Wayan Gobang Edi Sucipto, Minggu (9/11).

Baca juga:  Serangkaian Karya Dalem Agung PSNKK, Digelar Melasti dan Bhakti Pakelem ke Segara Klotok

Dijelaskan bahwa sebenarnya di tahun 2008 sudah ada Forum Danau Lestari, namun tidak berlanjut. Untuk menghidupkan kembali semangat itu, pihaknya menginisiasi pembentukan wadah komunitas baru.

Pihaknya telah mengadakan sosialisasi awal dengan mengundang perbekel dan tokoh masyarakat dari 11 desa yang berbatasan langsung dengan Danau Batur. Kesebelas desa itu yakni Desa Songan A, songan B Terunyan, Kedisan, Buahan, Abang Batudinding, Abang songan, Suter, Batur Utara, Batur tengah dan Batur selatan.

Baca juga:  Ini Alasannya, Retribusi Penyeberangan di Danau Batur Ditarget Kecil

Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Wakil Bupati I Wayan Diar, akademisi yang juga pemerhati danau Dr. Kartini, dan Kepala Dinas kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali. Disepakati pada Selasa nanti masing-masing desa akan menyetorkan lima nama.

“Setelah terkumpul, kami akan diskusikan untuk menentukan namanya (wadah organisasi), dan meminta petunjuk Gubernur,” jelas Gobang.

Nama definitif wadah ini, apakah akan disebut Forum Pelestari Danau Batur atau Kelompok Masyarakat Pelestari Danau Batur, akan ditetapkan melalui SK Gubernur. (Dayu Swasrina/balipost)

Baca juga:  Dua Minggu Massa Kampanye, 6 DPRD Gianyar Ajukan Surat Cuti ke Panwaslu

 

BAGIKAN