
DENPASAR, BALIPOST.com – Wacana pengembangan kapal pesiar di Danau Batur mendapat tanggapan dari Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali.
Ketua PHDI Bali, I Nyoman Kenak mengingatkan agar rencana tersebut dikaji secara mendalam. Ia menyebut ada dua aspek yang perlu dipertimbangkan. Yakni kesucian dan kelestarian Danau Batur.
Pasalnya, Danau Batur merupakan hulu yang disucikan sebagaimana konsep Danu Kertih. Di sekelilingnya ada pura-pura suci, seperti Pura Hulun Danu Songan, Pura Segara Abang, Pura Jati Sari Desa Trunyan, dan Pura Segara Abuan Desa Buahan. “Semua itu harus dijaga kesuciannya,” tegas Nyoman Kenak, Rabu (8/10).
Kenak menegaskan, pengembangan wisata di kawasan suci seperti Danau Batur tidak bisa hanya dilihat dari sisi ekonomi atau teknologi ramah lingkungan. Namun, perencanaan harus memperhatikan aspek kesucian danau secara sekala-niskala, menjaga lingkungan hidup, daya dukung, serta kapasitas sosial masyarakat sekitar. Jangan sampai menggusur ekonomi kecil rakyat dalam jangka panjang.
Untuk itu, Kenak mengatakan bahwa PHDI Bali akan segera menggelar pertemuan dengan para pakar lingkungan, pemerhati budaya, dan tokoh masyarakat untuk membahas wacana tersebut.
“Kita ingin semuanya tetap berpegang pada Perda Tata Ruang, Rencana Induk Pengembangan Kepariwisataan Bangli dan Bali, serta konsep kesucian Danu Kertih. Harus dikaji secara komprehensif, bagaimana SKTR-nya, UKL-UPL-nya, dan izin lingkungannya. Semua demi kelestarian Danau Batur dalam jangka panjang,” tegasnya.
Sebelumnya, diketahui PT Bukthi Mukthi Bakthi (BMB) telah menandatangani MoU dengan PT GMS Invest Internasional (Korea Selatan) pada 26 September 2025. Kerja sama itu bertujuan mengembangkan Danau Batur sebagai objek wisata internasional dengan mengoperasikan kapal pesiar bertenaga ramah lingkungan.
Konsorsium proyek ini juga melibatkan Kanavi Mobility Co., Ltd. sebagai mitra teknis. Selain kapal pesiar, proyek disebut akan menghadirkan fasilitas wisata lain seperti olahraga air, sky capsule, rail bike, dan kereta wisata listrik. (Ketut Winata/balipost)