SINGAPURA, BALIPOST.com – Target kunjungan wisatawan Singapura 1,7 juta pada 2018 menjadi tantangan baru Kementerian Pariwisata. Target ini walaupun dinilai berat namun optimis bisa dicapai.

Terobosan pasar dan pemetaan potensi wisatawan pun dioptimalkan. “Selain melakukan berbagai promosi kami juga segera lakukan pemetaan potensi wisatawan,” jelas Deputi Pengembangan Pemasaran I Kemenpar RI, I Gde Pitana saat meninjau venue Indonesia di pameran Travel Revolution di kawasan Marina Bay Sands, Sabtu (24/3).

Pihaknya mengaku akan melakukan optimalisasi strategi pemasaran termasuk mencermati kecenderungan wisatawan Singapura. Pendekatan pasar bisa berdasarkan tren, etnik, dan kemampuan wisatawan.

Keunggulan destinasi pesaing juga dipelajari. “Selama ini wisatawan Singapura yang datang ke Indonesia dominan etnik Melayu. Wisatawan Singapura etnik  Cina justru potensinya besar. Ada sekitar 70 persen dari total penduduk Singapura,” jelasnya.

Untuk kepentingan itu juga Kementerian mengikuti berbagai kegiatan promosi di Singapura. Bulan ini selain mengikuti National Association Travel Agents (NATAS) 2018, pihaknya juga ikut  pameran Travel Revolution 2018 yang akan dilaksanakan di Marina Bay Sands, Singapura.

Baca juga:  #JayalahPancasila Berkumandang di Danau Kelimutu Flores 
Pitana saat meninjau booth Wonderful Indonesia di Travel Revolution 2018 di Singapura. (BP/dir)

Kegiatan ini diselenggarakan dua kali setahun oleh Singapore Outbound Travel Agents Association (SOTA). Ajang travel fair ke-4 ini merupakan event yang sangat potensial untuk melanjutkan program promosi Kemenpar yang fokus pada branding, advertising dan selling karena merupakan pameran B to C (Consumer Show) yang memungkinkan para pelaku industri di Indonesia memperluas jejaring pasar mereka dan menawarkan paket-paket wisata Indonesia.

Pada partisipasi tahun ini, Indonesia menampilkan paviliun seluas 54 sqm (6 booth) dengan mengangkat tema kapal phinisi sebagai ikon yang menjadi ciri khas booth Indonesia di pameran. Peserta yang bergabung di paviliun Indonesia terdiri dari 12 table untuk digunakan oleh industri pariwisata Indonesia yang berasal dari 6 provinsi yaitu Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Jawa Barat, D. I Yogyakarta, Bali dan Nusa Tenggara Barat.

Baca juga:  Munas Hipmi Diwarnai Kericuhan, Panitia Sebut Ini Penyebabnya

Komposisi tersebut terdiri dari TA/TO anggota ASITA dan industri Akomodasi/DMO, untuk melakukan pelayanan informasi, promosi produk dan destinasi yang ada di Indonesia. Selain sebagai ajang mempromosikan destinasi wisata di Indonesia kepada masyarakat Singapura, Travel Revolution diharapkan juga bisa menghasilkan transaksi yang signifikan dari hasil penjualan paket wisata dalam upaya mendatangkan wisatawan mancanegara ke Indonesia.

Selama tiga hari pameran, akan ada banyak aktivitas yang bisa dinikmati pengunjung di booth Indonesia seperti coffee & refreshment corner, Spa Corner, Virtual reality video 360º, gimmick and gift Redemption. Selain itu ada Peta Indonesia Interaktif dan juga pertunjukan kesenian budaya dari tim Wonderful Indonesia.

Baca juga:  Umat Inginkan Regenerasi Kepemimpinan Hindu

Partisipasi pada event tahunan ini, merupakan salah satu upaya untuk melanjutkan program promosi Kemenpar yang sebelumnya fokus pada branding dan advertising. Kemenpar mulai menggencarkan strategi selling terutama pada pasar utama, salah satunya dengan berpartisipasi pada event pameran pariwisata internasional untuk mempromosikan Wonderful Indonesia.

Selain akan bertemu dengan kurang lebih 80.000 pengunjung, seller Indonesia juga dapat menjalin networking dengan local agent Singapura yang berpartisipasi maupun anggota SOTA. Misi ganda Kemenpar dalam ajang ini, selain promosi dan selling destinasi wisata, Wonderful Indonesia juga ikut mempromosikan agenda wisata 2018 unggulan serta ASIAN Games 2018 yang akan diselenggarakan di Jakarta dan Palembang, Indonesia pada 18 Agustus – 2 September mendatang.  (Dira Arsana/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *