
DENPASAR, BALIPOST.com – Rencana TPST Kesiman Kertalangu menjadi pusat daur ulang (PDU) belum tersosialisasi dengan baik ke masyarakat. Meski demikian, masyarakat Kesiman berharap, pengelolaan TPST Kesiman Kertalangu agar tak sampai menimbulkan bau lagi.
Bendesa Adat Kesiman Ketut Wisna, Rabu (5/11) mengatakan, sebelumnya memang ada rencana sosialisasi ke masyarakat Kesiman terkait pengelolaan TPST Kesiman Kertalangu, dan rencananya akan disampaikan langsung Wali Kota Denpasar. Namun agenda tersebut harus ditunda karena Wali Kota berhalangan hadir, sementara sosialisasi tersebut tidak bisa diwakilkan. Hingga saat ini, belum ada rencana lagi untuk sosialisasi ke masyarakat Kesiman.
“Kurangnya informasi atau sosialisasi yang diberikan oleh DLHK terkait masa pemanfaatan TPST Kesiman Kertalangu, sehingga ada tanda tanya dari masyarakat,” ujarnya.
Pemanfaatan TPST Kesiman Kertalangu pun hanya akan dimanfaatkan 2-3 tahun ke depan agar tidak mangkrak, mengingat Denpasar saat ini masih memerlukan tempat pengelolaan sampah sambil menunggu Waste to Energy (WtE) jadi. “Di sana maksimum 2-3 tahun saja dipakai,” ujarnya.
Nantinya, masyarakat akan dilibatkan dalam pengawasan TPST Kesiman Kertalangu. Terutama dalam pengawasan kapasitas mesin pencacah agar tak overload dan menimbulkan penumpukan. Selain itu ada rencana memasukkan mesin-mesin baru ke TPST dan desa adat membantu pengawasan pengelolaan sampah.
Menurutnya dalam pengelolaan TPST ini masyarakat akan mendukung asalkan tidak menimbulkan bau. Sampah yang datang harus langsung diproses.
“Karena dulu dasarnya masyarakat menolak karena bau, prosesnya bagaimana kita tidak tahu. Itu yang dicarikan solusi oleh Pemkot dan volumenya tidak melampaui kapasitas, apalagi musim hujan, belum lagi sampah pasar masuk ke sana, kan berat,” ungkapnya.
Jika arahan dan rencana Pemkot sudah jelas terkait pemanfaatan TPST Kesiman Kertalangu, maka krama Desa Adat Kesiman siap. Namun ia berpesan agar sampah yang dikelola di TPST Kesiman Kertalangu mengutamakan sampah dari sekitar Kesiman.(Citta Maya/balipost)










