
DENPASAR, BALIPOST.com – Sehari sebelum dilaksanakannya pecaruan Wraspati Kalpa Agung Yamaraja Panca Kelud di Tukad Badung, Kamis (30/10), Pura Taman Beji yang telah selesai diperbaiki pascabanjir bandang 10 September 2025 sempat terendam kembali karena hujan deras mengguyur Denpasar.
Terkait hal ini, Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan pihaknya sudah berencana membuat posisi beji lebih tinggi dari sungai.
“Ke depannya beji ini menjadi evaluasi kami apakah akan tetap di sana atau dinaikkan karena lokasi beji ada di tengah aliran sungai sehingga ngempel (membendung air),” ujarnya.
Namun, diungkapkan Jaya Negara, pangempon Pura Taman Beji belum setuju.
“Ketika kemarin kami mau menaikkan, katanya ada yang kerauhan. Tapi kita akan nunas ke sulinggih agar tidak menjadi empelan sungai dan akan tetap berisiko jika tetap masih di sana,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa upaya pemkot meninggikan posisi beji bukan berarti menghilangkan pura, melainkan hanya diberikan tiang agar pura lebih tinggi dan air sungai tetap bisa mengalir lancar.
Terkait penataan, menurutnya, tidak ada pekerjaan yang mubazir. Sebab, penataan Tukad Badung juga disertai dengan normalisasi atau pengerukan sungai. Namun, material hasil pengerukan tidak bisa serta merta diangkut ke atas truk dengan kondisi basah.
Maka dari itu, material hasil pengerukan didiamkan di pinggir sungai. Setelah kering baru kemudian diangkut truk. “Tapi kalau sekarang hanyut lagi karena hujan ya, memang kerja jadi double tapi kita harus lakukan,” ujarnya.
Idealnya, normalisasi dilakukan di musim panas seperti saat ini agar ketika hujan nanti di November kondisi sungai tak semakin parah. (Citta Maya/balipost)










