
DENPASAR, BALIPOST.com – Kegaduhan terjadi di rumah kos, di Jalan Pulau Moyo, Gang Umasari, Perum Puri Mas, Desa Pedungan, Denpasar Barat, Minggu (19/10) malam. Penghuni kos berinisial HV (28), asal Sulawesi Tenggara (Sulteng) coba mengakhiri hidup atau ulah pati dengan menusuk perutnya menggunakan pisau. Pemicunya diduga karena masalah asmara.
Terkait kejadian ini, Kasi Humas Polresta Denpasar, Kompol Ketut Sukadi, Senin (20/10), menyampaikan, kasus tersebut terjadi pukul 20.00 WITA.
Kompol Sukadi menjelaskan, dari keterangan saksi, WWG (56), sekitar pukul 20.55 WITA, ia ditelepon oleh tetangga kosnya yang berinisial WA untuk membuka pintu kos dengan kunci cadangan. Tujuannya untuk melihat situasi di dalam kamar kos nomor 2 karena ada teriakan.
Setelah pintu dibuka, korban diajak keluar kamar untuk ditenangkan dan diberi minum, sambil menghubungi BPBD Denpasar serta kepolisian. “Korban menusuk perutnya dengan pisau dapur,” ujarnya.
Sementara, saksi, APAA (54) mengatakan, pukul 20.00 WITA, ia sedang membersihkan ikan dan daging ayam. Saat itu ia mendengar suara air keran sangat keras. Setelah air keran mati, ia mendengar suara perempuan menangis. Setelah itu terdengar suara pintu seperti dipukul, disusul lagi suara air keran sangat keras.
Selanjutnya, APAA mendengar suara benda terpukul keras dan teriakan laki-laki. Mendengar kegaduhan itu, warga mendatangi TKP. Karena pintu tertutup dan terkunci dari dalam, warga menunggu pemilik kos. Selanjutnya, warga membuka jendela untuk mengambil anak kunci dan akhirnya pintu bisa dibuka. Saat itulah warga melihat korban hendak mengakhiri hidupnya.
“Informasi tetangga kosnya, korban sendiri tinggal di sana sejak tiga bulan lalu. Korban kerja di taman bermain air di Kuta,” ungkapnya.
Selanjutnya, korban dievakuasi dan dibawa ke RSUP Prof. Ngoerah, Sanglah, Denpasar. Saat dievakuasi, kondisi pisau masih menancap di perut korban. Tangan dan kaki korban diikat karena terus berontak. (Kerta Negara/balipost)