Sejumlah keluarga korban tragedi bom Bali melakukan doa bersama di Monumen Tragedi Kemanusiaan, Legian, Badung, Minggu (12/10). (BP/eka)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Peringatan tragedi Bom Bali digelar khidmat di Monumen Tragedi Kemanusiaan Ground Zero, Legian, Kuta, pada Minggu (12/10). Acara diikuti sejumlah penyintas dan keluarga korban yang tergabung dalam Yayasan Penyintas Indonesia (YPI) serta masyarakat yang datang untuk mengenang peristiwa yang menewaskan ratusan orang pada 2002 silam.

Prosesi diawali dengan doa bersama sesuai keyakinan masing-masing peserta. Mereka berdiri menghadap dinding monumen yang berisi nama-nama korban. Suasana hening terasa ketika doa dibacakan, menandai penghormatan atas para korban tragedi kemanusiaan tersebut.

Baca juga:  Pandemi Diperkirakan Meningkatkan Jumlah ODGJ, Yankes Jiwa di Bali Masih Jauh dari Memadai

Usai doa, peserta melanjutkan dengan prosesi tabur bunga di kolam monumen. Selain itu, ada pembagian paket sembako kepada keluarga korban sebagai bentuk kepedulian sosial. Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain tokoh masyarakat, termasuk Haji Bambang yang turut memimpin doa bersama.

Beberapa keluarga korban terlihat saling berpelukan, bercerita, dan saling menghibur dalam suasana haru. Setelah acara resmi selesai, peserta perlahan meninggalkan lokasi dengan tertib.

Baca juga:  Ada Ribuan WNA Kantongi Izin Tinggal Tetap di Bali, Dominasinya dari Dua Negara Ini

Meski acara utama telah usai, sejumlah warga negara Indonesia maupun asing masih terlihat datang bergiliran ke monumen untuk berdoa serta meletakkan bunga dan buket sebagai tanda penghormatan.

Sejumlah wisatawan mancanegara yang sedang berlibur di sana tertarik untuk menyaksikan. Ada yang menyaksikan dari luar pagar, ada pula yang masuk ke dalam monumen untuk melihat daftar nama korban sekaligus menyampaikan rasa simpatinya.

Ketua Umum YPI Bali, Ni Luh Erniati menjelaskan, peringatan ini digelar rutin tiap tahun guna memberikan penghormatan terhadap para korban sekaligus bentuk penolakan terhadap segala bentuk kekerasan. Ia pun berharap, pemerintah tetap memberikan perhatian kepada para korban yang masih membutuhkan penanganan medis jangka panjang.

Baca juga:  Hari Ini, Nasional Masih Bertambah 3 Ribuan Kasus

Terkait persidangan dalang Bom Bali, Encep Nurjaman alias Hambali yang rencananya digelar di Amerika Serikat, November mendatang, Erniati menyatakan, para penyintas berharap keadilan ditegakkan. Pihaknya juga menyatakan menolak keras jika Hambali dipulangkan ke Indonesia. (Sumarthana/balipost)

BAGIKAN