
AMLAPURA, BALIPOST.com – Kasus gigitan anjing liar menimpa seorang balita laki-laki berinisial IGWP (3), asal Desa Culik, Kecamatan Abang, pada Sabtu (4/10). Atas kejadian tersebut, korban harus mendapatkan sejumlah jahitan karena mengalami luka robek di dahinya.
Kelian Banjar Dinas Pekandelan, I Ketut Wista menuturkan, sebelum digigit anjing, balita tersebut baru bangun dari tidurnya. Balita tersebut kemudian meminta air kepada neneknya.
Usai minum, ia duduk di depan teras rumah. Namun, secara tiba-tiba datang seekor anjing liar dan langsung menggigit bagian dahi balita tersebut.
“Setelah menggigit anjing tersebut langsung pergi entah kemana. Pihak keluarga korban dan warga sempat mengejar anjing tersebut tapi kebetulan menghilang dan sampai saat ini masih belum ditemukan keberadaannya,” ujar Wista, Minggu (5/10).
Luka yang dialami balita tersebut cukup parah, sehingga pihak keluarga langsung melarikannya ke Puskesmas Abang untuk mendapat penanganan. Di puskesmas, korban langsung diberikan vaksin antirabies (VAR). Setelah itu, korban dirujuk ke RSUD Karangasem untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
“Saat sampai di RSUD, korban kembali diberikan serum antirabies (SAR) mengingat luka yang dialami di bagian yang sangat berbahaya. Setelah mendapatkan penanganan, korban kemudian diperbolehkan pulang namun tetap harus rutin melakukan kontrol,” katanya.
Ia mengatakan korban harus mendapat enam jahitan di bagian dahi. Anjing yang menggigit korban sampai saat ini belum diketahui siapa pemiliknya dan di mana keberadaannya. “Jadi, belum bisa dipastikan apakah anjing tersebut positif rabies atau tidak,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala UPTD Puskeswan Karangasem, I Ketut Suardita mengatakan, pihaknya belum menerima laporan resmi dari keluarga korban terkait kejadian itu. Akan tetapi, korban sudah mendapatkan penanganan sesuai standar mengingat luka gigitan di areal yang sensitif.
“Nanti kita akan turun ke lokasi untuk memastikan apakah anjing tersebut rabies atau tidak. Karena untuk memastikan itu, kita harus ditangkap dulu untuk anjingnya untuk diambil sampelnya,” katanya. (Eka Parananda/balipost)