Foto kerusakan pascabanjir yang melanda di Tabanan. (BP/bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan mencatat jumlah laporan kerusakan akibat banjir yang terus bertambah. Hingga Minggu (14/9), sebanyak 66 titik terdampak masuk dalam laporan dengan estimasi kerugian lebih dari Rp 3 miliar.

Kepala Pelaksana BPBD Tabanan, I Nyoman Srinada Giri, menyampaikan penanganan pasca bencana sudah dilakukan sejak awal kejadian dan hingga kini masih terus berjalan. “Sampai data terakhir, tercatat ada 66 titik. Angka ini sifatnya masih dinamis, kemungkinan bisa bertambah lagi,” jelasnya, Minggu (14/9).

Baca juga:  Gudang Kerupuk Terbakar, Kerugian Seratusan Juta Rupiah

Menurutnya, setiap laporan kerusakan akan diverifikasi terlebih dahulu oleh tim BPBD sebelum diajukan untuk mendapatkan bantuan. Bantuan tersebut bersumber dari Belanja Tidak Terduga (BTT) dan bersifat stimulan.

“Contohnya, jika kerugian warga Rp 100 juta, yang bisa dibantu hanya sekitar 40 persen sesuai peraturan bupati,” terangnya.

Srinada Giri menambahkan, BPBD Tabanan telah berkoordinasi dengan Badan Keuangan Daerah untuk mengoptimalkan penggunaan BTT. Jika anggaran daerah tidak mencukupi, pengajuan bantuan akan dilanjutkan ke BPBD Provinsi Bali. “Seandainya di daerah tidak mampu, kami akan usulkan ke provinsi agar masyarakat tetap bisa mendapat dukungan,” ujarnya.

Baca juga:  Lilin untuk Ahok Dinyalakan Ribuan Warga di Renon

Berdasarkan catatan BPBD, bencana sepanjang Juli–Agustus 2025 saja sudah menimbulkan kerugian Rp 1,2 miliar. Namun, usulan pencairan anggaran tersebut masih dalam proses persetujuan. “Kalau 1,2 miliar ini disetujui, otomatis sisa BTT yang ada sekitar Rp 3 miliar akan berkurang lagi,” kata Srinada Giri.

Selain verifikasi dan usulan bantuan, BPBD Tabanan juga mulai menyalurkan bantuan logistik kepada warga terdampak banjir dan longsor. Bantuan tersebut berupa kebutuhan pokok sehari-hari serta perlengkapan seperti sarung. “Penyaluran bantuan ini bagian dari tanggung jawab kami untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat tetap terpenuhi, sekaligus mengantisipasi kemungkinan bencana susulan,” tegasnya. (Puspawati/Balipost)

Baca juga:  Jalan di Pangkung Lip-lip Nyaris Putus

 

 

BAGIKAN