Warga dan aparat saat berusaha menarik bangkai sampan barang dari Pesisir Kampung Kusamba. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Pihak kepolisian mencatat kerugian yang ditimbulkan akibat tenggelamnya sampan barang di Pesisir Kampung Kusamba Kecamatan Dawan, Klungkung, mencapai Rp 1 miliar. Selain sampannya hancur, kerugian yang cukup besar dikarenakan barang di dalam sampan tidak bisa diselamatkan.

Kasi Humas Polres Klungkung AKP Agus Widiono, Kamis (28/8), mengatakan seluruh material yang dinaikan dan akan diangkut menuju Lembongan, Nusa Penida hanyut terbawa arus hingga tenggelam, seperti pasir, semen, cat, tabung gas. Hanya beberapa yang dapat diselamatkan, seperti beberapa bungkus terpal, tali dan jerigen.

Baca juga:  Satelit Mati, Kapal Terdampar di Pantai Karangdadi

“Kerugian material, dimana bagian badan sampan hancur serta isi muatan tenggelam, diperkirakan mencapai Rp 1 miliar,” kata AKP Agus Widiono.

Dia menambahkan, peristiwa tersebut terjadi karena cuaca di pesisir saat ini tidak menentu dan tidak terprediksi. Ombak muncul tiba-tiba dan menghantam bagian depan sampan hingga hancur. Sampan Sari Merta 2 ini, diketahui milik Romi Susianta asal Lembongan Nusa Penida. Sampan barang ini dioperasikan Kapten I Made Darma (56) dari Banjar Karangdadi Desa Kusamba.

Baca juga:  Pemkab Rancang Regulasi Jarak Pasar Rakyat Dengan Toko Modern Minimal 3 km

Menurut keterangan dari kapten sampan, saat kejadian Sampan Barang Sri Merta Sari sedang menaikan muatan seperti pasir, semen, cat dan tabung gas. Tiba-tiba ombak besar datang dan menghantam bagian depan sampan sehingga pecah dan hancur.

Pelabuhan barang di Kampung Kusamba, menjadi salah satu pelabuhan utama untuk distribusi barang bahan bangunan maupun kebutuhan pokok ke Nusa Lembongan.

Setiap hari barang-barang yang diangkut selalu memenuhi pesisir Pantai Kampung Kusamba. Namun, setelah kejadian ini, semua barang-barang yang terjadwal diangkut hari ini, terpaksa harus ditunda.

Baca juga:  Bersih Sampah Laut, Enam Menteri Turun ke Pantai Kuta

Meski gelombang nampak mulai lebih bersahabat, tetapi pemilik barang tak mau ambil risiko lebih besar lagi, setelah melihat barang-barang tenggelam di perairan itu. Situasi itu membuat para buruh angkut juga tidak melakukan aktivitas. Sementara, berbagai barang terus berdatangan dan menumpuk di Pesisir Kampung Kusamba. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN