Salah satu warung yang masih menyediakan Tabung Gas LPG 3 kg di Jalan Puputan Klungkung. (BP/gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Kelangkaan elpiji 3 kg atau gas melon di Klungkung membuat warga kelimpungan. Namun, penyebab kelangkaan ini masih menjadi tanda tanya.

Rencananya, pihak kepolisian akan turun tangan mengecek di tingkat agen hingga sejumlah Pangkalan elpiji 3 kg. Kasi Humas Polres Klungkung AKP Agus Widiono dikonfirmasi Senin (4/8) mengatakan pihak kepolisian akan melakukan langkah-langkah, menyikapi kelangkaan yang terjadi di tingkat pasar.

Terutama, pada warung-warung kecil yang biasanya menyasar konsumen rumah tangga. Polisi akan menyelidiki mulai dari agen, pangkalan hingga warung-warung di tingkat pengecer. “Info dari Kasat Reskrim, rencana besok akan turun mengecek ke pangkalan,” kata AKP Agus Widiono.

Baca juga:  Ternyata Dua Bersaudara Ditangkap Keponakan Tiri Korban, Diduga Lakukan Pembunuhan di Depan Balita

Kelangkaan gas melon juga akan disikapi pemerintah daerah dengan melakukan operasi pasar.

Kepala Dinas Koperasi UKM Perindag Klungkung Wayan Ardiasa mengatakan operasi pasar ini penting untuk memastikan ketersediaan kebutuhan pokok ini kepada masyarakat. Pihaknya juga sudah menurunkan tim untuk mengetahui penyebab kelangkaan.

Bahkan, Dinas Koperasi UKM Perindag akan bersurat ke Pertamina, untuk mempercepat pelaksanaan operasi pasar dan memastikan penyebab kelangkaan ini. Apakah suplai untuk masyarakat Klungkung dialihkan ke daerah lain atau ada penjelasan yang lain.

Baca juga:  Gas Melon Kembali Langka di Denpasar

Sebab, menurut dia situasi ini sedikit aneh. Karena saat pihaknya mengecek dari tingkat agen ke pangkalan, dikatakan suplai aman dan distribusinya lancar, tetapi saat dicek ke warung, gas 3 kg malah tidak ada. “Warung-warung kecil di tingkat konsumen, sudah tidak dapat gas 3 kg,” katanya.

Dalam implementasi penggunaan tabung gas 3 kg, menurutnya, memang harus ditertibkan lagi. Karena di tingkat warung, masih banyak tabung gas 3 kg dipakai oleh warga tidak berhak. Gas melon seharusnya dipakai oleh masyarakat miskin.

Baca juga:  Perkuat Layanan, Suzuki Resmikan Diler 3S di Singaraja

Selain itu, apakah memang ada penyalahgunaan dalam proses distribusi ke tingkat konsumen, menurut dia ini yang perlu diselidiki lebih dalam. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN