
DENPASAR, BALIPOST.com – LPG 3 kilogram masih dirasakan langka oleh masyarakat terutama di Kota Denpasar. Hal ini membuat beberapa desa/kelurahan mengajukan kegiatan operasi pasar khusus untuk mendatangkan LPG 3 kilogram. Namun kuota yang diberikan terbatas, hanya 100 tabung.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar, Ni Nyoman Sri Utari, Selasa (12/8) mengatakan, ada lima desa/ kelurahan yang mengajukan permintaan distribusi LPG 3 kilogram pada operasi pasar. Di antaranya, Tegal Harum, Tegal Kertha, Padangsambian Kaja, Ubung dan Ubung Kaja.
Pada Selasa (12/8), operasi pasar dilakukan di Kelurahan Ubung, Denpasar Utara. Lurah Ubung, Dwi Karyana Paramita mengatakan, pasar murah ini digelar untuk merespons keluhan warga terkait kesulitan mendapat gas 3 kilogram. Dia mengakui banyak warganya kesulitan mencari gas 3 kilogram. “Dimana-mana susah gasnya. Sampai Teuku Umar juga seret,” katanya.
Kemudian pihaknya pun berkoordinasi dengan Disperindag Kota Denpasar. “Kami meminta kuota lebih, tapi hanya bisa mendapat 100 tabung saja,” paparnya.
Hal senada juga diungkapkan Perbekel Desa Tegal Harum, I Komang Adi Widiantara. Pihaknya menggelar operasi pasar untuk LPG 3 kilogram pada Senin (11/8).
Kegiatan tersebut digelar lantaran warganya masih sangat kesulitan membeli LPG 3 kilogram. “Kami sudah mengecek ke beberapa pangkalan. Di sana katanya kuota sudah sesuai. Kami ga tau ini dimana permasalahannya sampai sulit mencari LPG 3 kilogram,” terangnya.
Demikian dia juga mengatakan, untuk menggelar operasi pasar tersebut pihaknya terlebih dahulu melakukan pengajuan ke Disperindag yang nantinya akan diteruskan ke Pertamina. Hanya sayang kuota yang didapat hanya 100 tabung.
Jumlah tersebut diakuinya masih jauh kurang. Banyak warga yang belum mendapatkan. “Itu 100 tabung malah kurang,” katanya.
Demikian dengan berdirinya Kopdes Merah Putih Tegal Harum yang sebelumnya bisa memiliki izin pangkalan dengan 50 tabung per hari diakuinya juga LPG 3 kilogram yang dijual selalu habis.
Namun, saat ini izin Kopdes Merah Putih hanya sub pangkalan sehingga mendapat hanya 10 tabung per hari membuat makin sulitnya pemenuhan permintaan masyarakat. (Widiastuti/bisnisbali)