Operasi pasar di Jalan Selukat, Kelurahan Bebalang, Kamis (7/8)

BANGLI, BALIPOST.com – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bangli mengadakan operasi pasar gas LPG 3 Kg di Jalan Selukat, Kelurahan Bebalang, pada Kamis (7/8) pagi. Langkah ini diambil sebagai respon atas keluhan masyarakat terkait kelangkaan gas bersubsidi tersebut dalam beberapa hari terakhir.

Sebanyak 200 tabung gas LPG 3 kg disediakan dalam operasi pasar tersebut dengan harga Rp 18 ribu per tabung. Warga hanya dibolehkan membeli gas LPG maksimal dua tabung per orang.

Kepala Disperindag Kabupaten Bangli, Nasrudin mengatakan bahwa operasi pasar ini merupakan respons terhadap kesulitan warga dalam mendapatkan gas LPG 3 Kg. “Kami mengadakan operasi pasar untuk menjawab tuntutan masyarakat yang mengeluhkan pasokan kurang, sehingga kesulitan membeli gas 3 Kg,” ujarnya.

Baca juga:  Imbas Corona, Volume Ekspor Manggis ke Tiongkok Turun Drastis

Meskipun demikian, Nasrudin menyebutkan bahwa hasil penelusuran timnya ke agen dan pangkalan menunjukkan bahwa tidak ada masalah dalam pendistribusian. “Sesungguhnya tidak ada masalah di pendistribusian, tapi faktanya ada kesulitan masyarakat untuk mengakses dan membeli gas sehingga kami berkoordinasi untuk mengadakan operasi pasar,” tambahnya.

Operasi pasar ini adalah yang pertama dilakukan di Kelurahan Bebalang dan kemungkinan akan dilanjutkan ke desa-desa lain yang juga mengalami kelangkaan. Nasrudin berharap ke depannya pihaknya dapat menemukan titik-titik krusial penyebab kelangkaan, sehingga masalah ini bisa segera teratasi dan tidak terjadi lagi.

Baca juga:  Puluhan Warga Kurang Mampu Diberi Pelatihan Anyaman Bambu

Sementara itu kehadiran operasi pasar gas LPG 3 Kg tersebut disambut antusias oleh warga. Sejumlah warga mengaku terbantu karena kesulitan mendapatkan gas bersubsidi tersebut di pasaran. Salah satunya adalah Dewa, seorang warga yang datang ke lokasi operasi pasar. Ia mengaku belakangan ini kesulitan mencari gas LPG 3 Kg. “Kadang di pangkalan ada, kadang tidak,” keluhnya.

Hal senada disampaikan oleh Nindi. Ia mengaku kesulitan mendapatkan gas LPG 3 Kg selama seminggu terakhir. Nindi juga mengungkapkan bahwa ketika ia berhasil mendapatkan gas, harganya seringkali lebih mahal mencapai Rp 22.000 per tabung.

Baca juga:  Warga Protes Pembangunan Villa Diduga Tanpa Izin

Nindi berharap kegiatan operasi pasar seperti ini tidak hanya dilakukan di satu lokasi saja. “Harapan saya mudah-mudahan kegiatan ini dilaksanakan tidak di satu tempat saja. Biar semua masyarakat dapat,” harapnya. (Dayu Swasrina/Balipost)

 

 

BAGIKAN