Uang
Ilustrasi. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pemprov Bali akan menambah penyertaan modal pada PT. Asuransi Bangun Askrida. Penyertaan modal ini merupakan upaya untuk mengoptimalkan kekayaan daerah atau investasi.

Harapannya, ada peningkatkan penerimaan pendapatan daerah untuk kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah. Saat ini, Ranperda tentang Penambahan Penyertaan Modal Daerah kepada Askrida tengah dalam pembahasan DPRD Bali.

“Sudah saatnya dan sudah sepatutnya Pemprov Bali kembali mengalokasikan sejumlah dana guna memperkaya modal PT. Asuransi Bangun Askrida untuk memperbesar saham Pemprov Bali,” ujar Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Bali, I Wayan Adnyana saat membacakan pandangan umum fraksi-fraksi secara kolektif dalam rapat paripurna di gedung dewan, Senin (6/8).

Baca juga:  Ribuan Ekor Ikan Mati, Petani Danau Batur Merugi

Menurut Adnyana, deviden yang diterima atas modal saham pada Askrida terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Puncaknya pada 2016 lalu, deviden yang diterima Pemprov Bali mencapai Rp 400 juta lebih dari penyertaan modal Rp 760 juta. “Ini berarti memberikan return on investment (ROI) sebesar 53 persen, yang merupakan pencapaian ROI yang luar biasa dibandingkan ROI penyertaan modal perusahaan lainnya,” jelas Anggota Komisi III ini.

Adnyana menambahkan, Pemprov Bali mendapat tawaran untuk menambah penyertaan modal sebesar Rp 390 juta atau 39 lembar saham dari hasil RUPS Askrida tahun buku 2016. Melihat perkembangan Askrida yang cukup positif dan memiliki banyak cabang di beberapa daerah, dewan menilai penambahan penyertaan modal ini adalah suatu keharusan dan wajib hukumnya sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. “Fraksi-fraksi DPRD Bali menerima atau menyetujui usulan gubernur untuk menambah penyertaan modal sebesar Rp 390 juta atau 39 lembar saham,” tegasnya.

Baca juga:  Tiga Substansi Ini akan Ada di Revisi Perda RTRWP Bali

Disisi lain, lanjut Adnyana, fraksi-fraksi juga meminta gubernur agar memaksimalkan manfaat aset tanah yang strategis untuk dikerjasamakan dengan investor. Apakah dalam bentuk BOT ataupun kerjasama lainnya. Mengingat, kondisi perekonomian Bali dan Indonesia umumnya kini sedang mengalami penurunan. “Sedangkan pendapatan dari PKB dan BBNKB tidak memungkinkan untuk ditingkatkan kembali,” imbuhnya.

Dikonfirmasi terpisah, Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan penyertaan modal untuk Askrida memang ditambah karena melihat ROI yang tinggi. Sama halnya dengan ROI PT. Jamkrida Bali Mandara dan Bank BPD Bali. “Ini salah satu investasi bagi daerah untuk bisa ditingkatkan terus. Devidennya tinggi sebagai sumber pendapatan kita,” ujarnya. (Rindra Devita/balipost)

Baca juga:  Mau Sukses Berinvestasi? Ini 6 Karakter yang Harus Dimiliki
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *