Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, Ahmadi. (BP/kmb)

MATARAM, BALIPOST.com – Banjir terbesar dalam sejarah Kota Mataram, Minggu sore (6/7) menyebabkan puluhan ribu jiwa terdampak.

Dari Data BPBD NTB, sedikitnya ada 30.681 jiwa atau 7.676 KK terdampak. Selain itu, terdapat 15 orang luka-luka, 520 jiwa mengungsi, puluhan mobil hanyut dan sembilan rumah rusak berat.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, Ahmadi, diwawancarai Suara NTB, menyatakan banjir melanda sejumlah titik padat penduduk seperti Selagalas, Sweta, hingga Kekalik Jaya.

Baca juga:  Sekolah TK Terendam Banjir

“Kekalik Jaya paling parah karena lokasinya paling rendah, paling hilir, dan padat penduduk serta bangunan,” ujarnya, Senin (7/7).

Sementara itu, Plt Kepala Dinas LHK ini menjelaskan penyebab banjir disebabkan oleh banyak faktor, seperti curah hujan yang tinggi di daerah hulu seperti Batukliang, Lingsar, Gunung Sari, dan Narmada. Termasuk dengan meluapnya sungai di Kota Mataram, seperti Sungai Jangkok, Ancar, Unus, dan Brenyok.

Baca juga:  3.517 Wartawan Lolos Seleksi Fellowship Perubahan Perilaku

“Kondisi sungai kita inilah yang tidak mampu menahan besarnya debit air tersebut yang kita sebut dengan debit banjir tahunan. Kaitannya dengan kejadian banjir itu adalah suatu kejadian multi penyebab, bukan hanya sampah. Tapi yang jelas salah satu pemicunya adalah curah hujan yang tinggi,” jelasnya. (kmb/suarantb)

BAGIKAN