
NEGARA, BALIPOST.com – Gelombang tinggi yang melanda wilayah pesisir Jembrana pada akhir Juni hingga awal Juli 2025 menyebabkan kerusakan sejumlah rumah warga dan infrastruktur pengaman pantai di Desa Pebuahan, Kecamatan Negara. Bangunan revetment atau senderan pantai yang baru dibangun pada 2024 lalu mengalami kerusakan cukup parah di bagian atas.
Paving sepanjang lebih dari 500 meter di sepanjang senderan rusak di beberapa titik padahal baru beberapa bulan rampung. Kerusakan itu nampak mulai diperbaiki dengan mendatangkan sejumlah pekerja, Minggu (6/7).
Pantauan di lokasi, menunjukkan sejumlah pekerja tengah mengangkat paving yang terdampak untuk proses perbaikan. Menurut salah seorang pekerja, mereka baru mulai mengerjakan dan hanya sekitar 7 orang yang bekerja.
Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPRPKP Jembrana, Gede Sugianta, mengatakan bahwa perbaikan dilakukan oleh pihak rekanan karena proyek masih dalam masa pemeliharaan. Ia juga menyebutkan bahwa pihaknya telah melaporkan kerusakan tersebut ke Balai Wilayah Sungai sebagai pihak berwenang dari pemerintah pusat.
Revetment Pantai Pebuahan dibangun pada 2024 dengan anggaran lebih dari Rp18,3 miliar dari APBN. Pada tahap awal, proyek pengaman pantai ini membentang sepanjang 770 meter dari arah barat ke timur, menyasar wilayah yang rumah warganya terdampak abrasi berat dalam beberapa tahun terakhir. Pengerjaan dilakukan PT. Indopenta Bumi Permai, Surabaya
Kepala Dinas PUPRPKP Jembrana, I Wayan Sudiarta, menambahkan bahwa pihaknya telah mengusulkan kelanjutan proyek revetment ke pemerintah pusat guna memperkuat perlindungan pesisir Pebuahan dari potensi abrasi susulan. (Surya Dharma/Balipost)