
BANGLI, BALIPOST.com – Angka kunjungan wisatawan ke Daya Tarik Wisata (DTW) Penulisan di Desa Sukawana, Kintamani, tergolong sangat rendah jika dibandingkan dengan empat DTW lain yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangli.
Data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disparbud) Kabupaten Bangli menunjukkan bahwa selama periode Januari hingga Mei 2025, Pura Penulisan hanya dikunjungi oleh 173 wisatawan.
Mayoritas pengunjung berasal dari mancanegara, dengan 160 wisatawan asing tercatat mengunjungi pura ini. Sementara itu, sisanya adalah wisatawan domestik. Dari sisi retribusi, pemasukan dari DTW Pura Penulisan baru mencapai Rp10.505.000. Sedangkan target yang ditetapkan tahun ini sebesar Rp39.830.000.
Angka jumlah kunjungan ke DTW Penulisan sangat kontras jika dibandingkan dengan DTW lain yang juga dikelola oleh Pemkab Bangli yang angka kunjungannya mencapai ribuan. Penglipuran misalnya, selama periode yang sama telah dikunjungi 393.492 wisatawan.
Terkait kondisi itu, anggota DPRD Bangli I Made Sudiasa Minggu (6/7) berpendapat perlu adanya inovasi dari pemerintah daerah untuk mendongkrak kunjungan ke Penulisan. Dia menegaskan bahwa inovasi yang dibutuhkan bukan sekadar mengeksplorasi bagian dalam kawasan Pura Penulisan. Pengembangan harus menyasar wilayah di sekitar pura, karena hal ini dinilai akan memberikan nilai tambah dan dampak positif terhadap peningkatan jumlah wisatawan.
Menurutnya kawasan Penulisan punya potensi alam yang menarik untuk dikembangkan. Meskipun kawasan sekitar Penulisan merupakan lahan hutan, kata Sudiasa bahwa hal tersebut bukanlah persoalan utama yang menghambat pengembangan. Ia menekankan pentingnya komunikasi dan koordinasi antara Pemkab Bangli dengan pihak berwenang terkait pemanfaatan kawasan hutan. “Mungkin Pemkab Bangli bisa berkolaborasi dalam rangka pemanfaatan hutan sebagai objek wisata,” ujarnya.
Kabid Destinasi Pariwisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bangli I Gede Putu Budiastawa dalam wawancara belum lama ini mengatakan rendahnya kunjungan wisatawan ke DTW Penulisan dikarenakan DTW tersebut tidak seperti DTW Kintamani dan Penglipuran yang termasuk mass tourism. DTW Penulisan termasuk destinasi wisata minat khusus. Biasanya wisatawan yang berkunjung ke Pura Penulisan adalah memang orang-orang yang menaruh minat atau perhatian terhadap budaya. Misalnya peneliti atau wisatawan yang benar-benar punya perhatian terhadap warisan cagar budaya.
“Jadi pangsa pasarnya khusus. Kalau wisatawan lokal kurang tertarik kesana. Paling wisatawan Eropa yang benar-benar care atau peduli budaya yang berkunjung ke sana,” kata Budiastawa, belum lama ini. Karena itu Pemkab Bangli selama ini tidak pernah memasang target tinggi untuk pendapatan retribusi dari DTW Penulisan. (Dayu Swasrina/Balipost)