
SEMARAPURA, BALIPOST.com – Seorang sopir truk I Kadek Oka (41), warga Banjar Nesa, Desa Banjarangkan, Klungkung, menjadi salah satu korban dari peristiwa tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali. Namun, bagaimana nasibnya saat ini, belum ada yang mengetahui. Sebab, dia belum juga bisa ditemukan.
Pihak keluarganya tentu khawatir, bagaimana kondisi Kadek Oka saat ini. Salah satu keluarga Kadek Oka, Nyoman Parsua, Jumat (4/7), mengatakan bahwa awalnya keluarga mendapat kabar musibah kapal tenggelam itu dari kerabat mereka di Desa Tusan.
Sejak mendapatkan kabar ini, sejumlah anggota keluarga dari Kadek Oka langsung berangkat ke Gilimanuk untuk memastikan bagaimana kondisinya.
Pihak keluarga harus segera ke lokasi, karena sejak peristiwa itu terjadi, Kadek Oka belum bisa dihubungi. Sementara informasi terus bermunculan perihal evakuasi para korban, baik yang meninggal maupun yang masih ditemukan selamat. Total, ada lima anggota keluarganya langsung berangkat menuju TKP.
“Hingga saat ini istri dan anak sulung Kadek Oka masih berada di Pelabuhan Gilimanuk. Berharap Kadek Oka ditemukan dalam keadaan selamat. Saya lihat banyak ambulans hilir mudik membawa korban, namun Kadek Oka belum ada kabar,” kata Parsua.
Kadek Oka dikenal sebagai salah satu sopir truk di distributor semen di Gudang Surya Klungkung. Saat peristiwa itu terjadi, dia diketahui nyebrang dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menuju Gilimanuk, Bali, membawa satu unit truk semen dengan nomor polisi DK 8565 MH.
Ia menyebrang bersama rekannya, Eko Satriyo (48) asal Banyuwangi, yang juga membawa truk semen dengan plat DK 8153 AD. Beda dengan Kadek Oka, Eko Satriyo, sudah terdata sebagai korban meninggal.
Kadek Oka dan Eko Satriyo dikenal sebagai pekerja di Gudang Surya. Seluruh rekannya, juga masih cemas menunggu bagaimana kejelasan Kadek Oka. Kepala Gudang Surya Made Kodok juga masih menunggu kabar kepastian dari I Kadek Oka dan berharap dia bisa selamat dari musibah itu. (Bagiarta/balipost)