TRC BPBD Klungkung saat melakukan penanganan bencana tanah longsor. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Hujan lebat sebabkan bencana tanah longsor di Desa Tihingan, Klungkung, Kamis (26/6).

Material tanah dan lumpur menutup total akses jalan dari Dusun Anjingan menuju Semaagung ini. TRC BPBD Klungkung pun turun ke lokasi untuk melakukan penanganan.

Kepala Pelaksana BPBD Klungkung Putu Widiada, mengatakan mereka turun ke lokasi setelah menerima laporan kondisi TKP dari warga setempat.

Material longsor cukup banyak dan harus dibersihkan dengan cara manual. Petugas dibantu pihak kepolisian/TNI, perangkat desa dan warga sekitar, untuk mempercepat proses normalisasi akses jalan ini.

Baca juga:  Lestarikan Uang Kepeng, Bupati Klungkung Berikan Motivasi ke Perajin

“Tidak ada korban jiwa. Namun material longsor memang cukup banyak dan harus segera dibersihkan. Supaya akses jalan bisa digunakan kembali,” kata Widiada.

TRC BPBD Klungkung mengerahkan armada dan peralatan 1 unit mobil Resque oprasional BPBD Klungkung dengan menggunakan 1 mesin pompa air, cangkul dan 5 sekop.

Melalui kolaborasi yang baik, seluruh material tanah longsor dapat tertangani dengan baik. Sisa-sisa lumpur juga disemprot dengan mesin pompa air, agar tidak membahayakan para pengguna jalan.

Baca juga:  Pohon Tumbang Rusak Rumah Warga Nawakerthi

“Seluruh material tanah longsor telah tertangani. Selain tidak ada korban jiwa, korban material juga tidak ada. Kami harap warga hati-hati saat melintas di wilayah tebing, perbukitan dan wilayah lain yang rawan longsor,” imbuh Widiada.

Cuaca hujan lebat ini sudah berlangsung selama beberapa hari. Bupati Klungkung I Made Satria pun telah mengeluarkan imbauan kepada camat dan perbekel melalui surat.

Dalam surat itu, Bupati meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan membatasi aktivitas di laut maupun di pesisir pantai. Aparat desa dan kecamatan agar menyiagakan seluruh potensi sumber daya untuk pemantauan berkala di wilayah rawan.

Baca juga:  Tambahan Kasus Positif COVID-19 Bali Masih Capai Puluhan Orang

Pelaku wisata diminta menginformasikan kondisi cuaca kepada wisatawan, dan bila perlu, melarang wisata air di lokasi berisiko. Segera hubungi kami, jika terjadi bencana, agar penanganan di lapangan dapat dilakukan secepatnya. (bagiarta/balipost)

BAGIKAN