DENPASAR, BALIPOST.com – Pemandangan gerobak dengan terpal biru tak terlihat lagi di Terminal Kreneng, Denpasar. Seluruh pedagang di terminal telah direlokasi ke lantai dua karena proses perbaikan di pasar setempat.
Lokasinya di sisi barat gedung. Kini Terminal Kreneng untuk sementara difungsikan sebagai area parkir.
Seorang pedagang pakaian, Suroso saat ditemui pada Rabu (18/6), mengaku tidak mempermasalahkan dirinya direlokasi. Meski penjualannya turun drastis karena belum banyak pelanggan yang tahu tempatnya sekarang ini. Sebelum dipindah, ia memiliki banyak pelanggan.
Sementara pedagang lainnya, Irfan Dwi Novianto juga mengalami hal yang sama. Ia mengaku mengalami penurunan penjualan yang mana dulu saat berjualan di terminal, ia mampu menjual 5-7 pasang sepatu per hari. Sejak dipindah pada Minggu, ia hanya mampu menjual 2-3 pasang sepatu.
Ia mengaku sudah belasan tahun berjualan di Pasar Kreneng. Tentunya ia tahu persis dinamika Pasar Kreneng. Menurutnya kondisi saat ini masih lebih baik dibandingkan saat pandemi, yang notabene penjualan turun drastis.
Kemudian pedagang baju Ramadhan, Saputra yang baru berjualan selama dua tahun di Terminal Kreneng juga cukup merasakan manisnya hasil penjualan.
Per hari ia mampu meraup omzet Rp2 juta sampai Rp5 juta per hari, dengan harga baju rata-rata Rp35.000 bahkan ada yang Rp10.000. Namun kini, sejak pindah ke atas, penjualannya juga menurun.
Di pihak lain, Kepala Unit Pasar Kreneng, I Gusti Ngurah Arya Kusuma mengaku sempat menerima penolakan dari pedagang ketika direlokasi. Namun dengan pendekatan persuasif, mereka dapat mengikuti arahan pengelola pasar.
Menurutnya, mereka juga merasa bersyukur dengan keberadaaan dan relokasi saat ini karena biaya, keamanan, kenyamanan, dan tenaga yang dikeluarkan sejak pindah ke lantai 2 lebih kecil. (Citta Maya/balipost)