
SINGARAJA, BALIPOST.com – SMA Negeri 1 Sukasada sejak dua tahun terakhir minim siswa.
Kepala Sekolah SMAN 1 Sukasada, Putu Suardana dihubungi Rabu (18/6) mengungkapkan alasan terjadinya situasi ini. Ia pun berharap sistem penerimaan murid baru (SPMB) tahun ini bisa lebih transparan.
Ia menyebut ada sekolah-sekolah yang sengaja menggemukan rombongan belajar (rombel), padahal secara aturan itu sudah tidak diperbolehkan.
“Kita yang sekolah berada di pinggiran sangat terdampak atas kejadian ini. Dari kuota 288 siswa, hanya setengahnya yang terisi,” jelas Suardana.
Pihaknya berharap, pemerintah khususnya Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali memperhatikan hal ini. perubahan SPMB tahun ini dengan penguncian daya tampung di awal pendaftaran, diharap bisa mewujudkan pemerataan penerimaan siswa baru.
“Mudah-mudahan penguncian daya tampung setiap sekolah di awal ini benar-benar ditepati. Sehingga sebaran siswa menjadi lebih merata,” imbuhnya.
Sementara itu Ketua DPRD Buleleng Ketut Ngurah Arya saat mengunjungi SMAN 1 Sukasada mengatakan persoalan yang dihadapi ini akan dikoordinasikan ke Dinas Pendidikan Provinsi Bali sebagai pemegang kewenangan SMA/SMK/sederajat. Bagaimanapun kondisi ini harus mendapatkan solusi.
“Kita berharap seluruh sekolah mendapatkan jumlah siswa sesuai dengan kapasitas rombel yang ada. Kami akan koordinasikan lagi hal ini untuk memastikan SPMB tahun ini lancar di Buleleng,” kata Ngurah Arya. (Nyoman Yudha/balipost)