I Wayan Arik Wirawan. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bali dikenal luas sebagai tanah kelahiran berbagai jenis gamelan tradisional yang kaya akan filosofi dan keindahan musikal. Namun, tak banyak yang tahu bahwa di tengah gamelan-gamelan klasik yang diwarisi turun-temurun, muncul satu inovasi baru bernama Gamelan Pesel.

Berikut lima hal menarik tentang Gamelan Pesel yang perlu diketahui:

1. Diciptakan oleh Seniman Muda Bali

Gamelan Pesel merupakan karya orisinal dari I Wayan Arik Wirawan, seniman muda asal Banjar Kehen, Desa Kesiman, Denpasar Timur. Ia menciptakan gamelan ini pada tahun 2013 sebagai bentuk inovasi musikal yang tetap berpijak pada akar budaya Bali. Arik dikenal sebagai figur kreatif yang menggabungkan nilai tradisi dan semangat pembaruan, menjadikan Gamelan Pesel sebagai simbol regenerasi seni di Bali.

Baca juga:  Peringati Hari Bhayangkara, TNI-Polri Lakukan Tradisi Spesial

2. Nama “Pesel” Bukan Sekadar Singkatan

Nama “Pesel” dalam bahasa Bali memiliki arti “mempersatukan” atau “membersihkan”, yang mencerminkan fungsi gamelan ini dalam menyatukan rasa antara penabuh dan penonton, serta menciptakan suasana sakral dan harmonis dalam pertunjukan. Makna ini sekaligus menjadi filosofi dasar dari gamelan ini: sederhana dalam bentuk, namun dalam secara spiritual.

3. Terinspirasi dari Gamelan Tua Bali

Meski tergolong baru, Gamelan Pesel terinspirasi dari dua gamelan klasik Bali yaitu Semar Pegulingan dan Selonding. Keduanya merupakan gamelan tua yang biasanya digunakan dalam konteks ritual dan upacara spiritual. Gamelan Pesel kemudian disederhanakan bentuk dan nadanya agar bisa dimainkan oleh anak-anak, pemula, atau digunakan dalam konteks informal di lingkungan banjar.

Baca juga:  Horeee! Emirates Terbang Dua Kali Sehari ke Bali

4. Ukuran Kecil, Makna Besar

Salah satu ciri khas gamelan ini adalah ukurannya yang kecil dan portabel, dengan instrumen seperti gangsa mungil, ceng-ceng, dan kendang kecil. Tapi jangan salah, meskipun berukuran mini, harmoninya tetap mampu menciptakan getaran rasa yang kuat.

Gamelan ini sering digunakan dalam upacara kecil, pentas edukatif, dan pertunjukan kreatif yang tidak memerlukan perangkat besar.

5. Dikenalkan Lewat Komunitas dan Media Sosial

Baca juga:  Unik, Tradisi di Trunyan Ini Dipercaya Sembuhkan Penyakit

I Wayan Arik Wirawan membentuk Komunitas Pesel, yang aktif memperkenalkan gamelan ini lewat pentas seni dan workshop, termasuk dalam ajang Pesta Kesenian Bali. Uniknya, komunitas ini juga aktif di media sosial—khususnya TikTok lewat akun @balimetaksu.com, tempat mereka berbagi pengetahuan dan rekaman pertunjukan Pesel. Media sosial menjadi jembatan penting untuk menjangkau generasi muda dan memperluas apresiasi terhadap inovasi budaya Bali. (Pande Paron/balipost)

BAGIKAN